Berita

Politikus PKB, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz/Ist

Politik

Neng Eem Minta PBNU Fokus Urus Keumatan

RABU, 14 AGUSTUS 2024 | 12:45 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Konflik yang terjadi antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebenarnya dapat dihindari jika para elite menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Politikus PKB, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengingatkan PBNU seharusnya bisa fokus pada ranah keagamaan dan kebangsaan, bukan malah mencampuri urusan rumah tangga orang.

"Ada tanggung jawab moral yang lebih besar bagi PBNU untuk menjaga keumatan. Bukan malah menceburkan diri ke ranah politik praktis," katanya lewat keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (14/8).


Neng Eem, yang juga Sekretaris Fraksi PKB di MPR dan pengurus PCNU Kabupaten Cianjur, mengakui ada keterkaitan kultural antara NU dan PKB. Tapi secara struktural keduanya jelas terpisah. 

"Sebagai orang NU kultural dan struktural, saya paham bahwa PKB berdiri sendiri secara organisasi. Dasar hukum PKB mengacu pada UU Partai Politik No. 2 Tahun 2011," ungkapnya.

"Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU, tidak ada satu kata pun tentang PKB. Begitu juga sebaliknya, dalam AD/ART PKB tidak ada pasal-pasal yang membahas struktur PBNU," sambung Neng Eem. 

Meski sudah jelas tidak memiliki hubungan secara organisasi, Neng Eem heran dengan sikap PBNU yang kerap mempersoalkan arah politik PKB. 

"Dan itu terjadi tiap menjelang pemilu," sesal dia. 

Walaupun tak nyaman dengan memanasnya tensi PKB-PBNU, Neng Eem meyakini ada hikmah di tiap peristiwa. Ibarat jamu, biarpun pahit tapi menyembuhkan dan membuat PKB  makin tangguh. 

Menyinggung kemungkinan peran penguasa dibalik kisruh ini, Neng Eem enggan berspekulasi. 

"Tapi memang banyak pengamat melihat seperti itu. Yang jelas PKB dirugikan oleh situasi ini, kalau yang diuntungkan siapa? tebak saja sendiri," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya