Berita

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre/Deadline

Dunia

AS Bantah Terlibat Penggulingan PM Bangladesh

SELASA, 13 AGUSTUS 2024 | 13:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kerusuhan mematikan hingga penggulingan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina diklaim tidak ada kaitannya dengan Amerika Serikat.

Ketegasan itu disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam jumpa pers pada Senin (12/8).

Dia menekankan bahwa AS tidak pernah ikut campur dalam aksi kerusuhan mahasiswa yang mengakibatkan Hasina mundur dan kabur ke India.

"Kami sama sekali tidak terlibat. Setiap laporan atau rumor bahwa pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam peristiwa ini sangat tidak benar," tegasnya, seperti dimuat Reuters.

Menurut Jean-Pierre, apa yang terjadi di Bangladesh merupakan jalan yang dipilih rakyat untuk menentukan masa depan mereka sendiri.

"Kami percaya bahwa rakyat Bangladesh harus menentukan masa depan pemerintah Bangladesh dan di situlah posisi kami," Gedung Putih menambahkan.

Sebuah laporan di surat kabar Economic Times di India pada hari Minggu (11/8), mengutip pernyataan Hasina, menuduh AS berperan dalam menggulingkannya karena ingin menguasai pulau Saint Martin di Teluk Benggala, Bangladesh.

Surat kabar itu mengatakan Hasina telah menyampaikan pesan itu melalui rekan dekatnya.

Namun, putra Hasina, Sajeeb Wazed, dalam sebuah cuitan di X di hari yang sama, mengatakan Hasina tidak pernah membuat pernyataan seperti itu.

Pemerintah sementara di Bangladesh, yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, dilantik pekan lalu.

Bangladesh dilanda demonstrasi dan kekerasan setelah protes mahasiswa bulan lalu terhadap kuota PNS veteran meningkat menjadi demonstrasi untuk menggulingkan Hasina.

Dia telah memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut pada bulan Januari yang dikecam keras oleh oposisi dan dinilai AS sebagai pemilu yang tidak bebas dan adil.

Hasina pergi ke New Delhi setelah meninggalkan Bangladesh, dia diisukan tengah mencari perlindungan diri ke Inggris.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Bungkam City di Etihad, Liverpool Unggul 11 Poin dari Rival Terdekat

Senin, 24 Februari 2025 | 07:39

ADHI Laporkan Telah Gunakan Semua Dana Obligasi 2024

Senin, 24 Februari 2025 | 07:37

CDU/CSU Unggul, Friedrich Merz Calon Kanselir Jerman Selanjutnya

Senin, 24 Februari 2025 | 07:18

OJK: Perlu Upaya Sistematik dan Terkoordinasi untuk Capai Tingkat Market Share

Senin, 24 Februari 2025 | 07:00

Polisi Amankan Remaja Ugal-ugalan Bawa Senjata Tajam

Senin, 24 Februari 2025 | 06:57

20 Siswa SMP Diamankan Polisi

Senin, 24 Februari 2025 | 06:08

Dukungan untuk AHY Mengalir Deras

Senin, 24 Februari 2025 | 05:45

Balada Bayar, Bayar, Bayar

Senin, 24 Februari 2025 | 05:18

Waspada Potensi Banjir Pesisir di 17 Wilayah RI

Senin, 24 Februari 2025 | 04:41

Puncak Arus Mudik Penumpang KA Diprediksi Akhir Maret

Senin, 24 Februari 2025 | 04:30

Selengkapnya