Berita

Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita/Kolase RMOL

Bisnis

Menperin Tenangkan Jokowi, Yakinkan Industri Mampu Bangkit Lagi

SELASA, 13 AGUSTUS 2024 | 11:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis industri pengolahan nonmigas atau manufaktur akan kembali bangkit, di tengah melambatnya sektor industri belakangan ini. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kinerja industri manufaktur nasional dapat bangkit kembali apabila didukung dengan kebijakan yang probisnis, yang antara lain ketersediaan bahan baku untuk produksi, keberlanjutan dan peluasan harga gas industri yang kompetitif, dan ketegasan terkait substitusi impor.

"Selain karena kondisi ekonomi global yang saat ini belum stabil, aktivitas industri di dalam negeri ikut terdampak akibat adanya regulasi yang tidak memihak kepada pelaku industri. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang serius dan benar-benar tepat sasaran," urai Agus. 

Melambatnya sektor industri terlihat dari laporan Purchasing Manager's Index (PMI) di mana manufaktur Indonesia pada Juli 2024 berada di poin 49,3 atau merosot jadi fase kontraksi. Padahal, selama 34 bulan berturut turut sebelumnya mampu bertahan di level ekspansi.

Hal ini juga yang menjadi kecemasan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada pengantar dalam sidang kabinet perdana yang diselenggarakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jokowi menyampaikan bahwa kontraksi PMI manufaktur perlu diwaspadai, terutama karena kondisi manufaktur di berbagai negara yang juga melambat. 

Beban impor bahan baku yang tinggi karena fluktuasi Rupiah atau serangan produk-produk impor yang masuk ke dalam negara dapat berpengaruh pada melemahnya permintaan domestik. 

Tak hanya PMI manufaktur, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Juli 2024 juga turun menjadi 52,4 dari IKI Juni 2024 sebesar 52,5. Perlambatan nilai IKI pada Juli lalu dipengaruhi oleh menurunnya nilai variabel pesanan baru dan masih terkontraksinya variabel produksi. 

"Ini menunjukkan kepercayaan diri atau tingkat optimisme para pelaku industri yang menurun. Salah satunya karena tidak adanya kepastian hukum yang jelas," terang Agus. 

Namun begitu, Agus meyakini bahwa meskipun produktivitas industri melemah, industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian nasional dengan capaian pertumbuhan 18,52 persen yoy pada triwulan II/2024. 

Angka tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sekitar 18,26 persen. Dengan begitu, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada triwulan II, yaitu 0,79 persen yoy. 

Industri logam dasar juga tumbuh 18,07 persen, didorong oleh peningkatan permintaan luar negeri, seperti produk besi dan baja serta konsumsi baja nasional. 

Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional juga tumbuh 8,01 persen sejalan dengan peningkatan permintaan domestik dan luar negeri.

Populer

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

Jokowi Makin Kasar

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:42

Fuad Bawazier Ngaku Diperas Rp4 Miliar

Kamis, 08 Agustus 2024 | 12:41

UPDATE

Parpol, Golkar, dan Demokrasi

Selasa, 13 Agustus 2024 | 10:06

Emas Antam Naik Rp18 Ribu, Bersinar Jadi Segini

Selasa, 13 Agustus 2024 | 10:05

Harga Minyak Dunia Melonjak Tiga Persen, Brent jadi 82,30 Dolar AS per Barel

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:51

Tolak Intimidasi, Presiden Iran Tegas Bakal Balas Israel

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:47

Jelang Pleno, Tidak Ada Persiapan Khusus di Markas Beringin

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:45

Demurrage Impor Beras Merusak Lintas Sektor Ekonomi dan Politik

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:34

Investasi Rp2,6 Triliun, Intiland Mulai Bangun Hunian di IKN

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:28

Polisi Cokok Garong Motor Spesialis Gang Sempit

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:26

Kemenperin Buka Kelas Industri Baja, Pertama di Indonesia

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:12

PKB Solusi Bangsa

Selasa, 13 Agustus 2024 | 08:58

Selengkapnya