Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita/Dok. Kemenperin
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka kelas pendidikan industri baja pertama di Indonesia bekerja sama dengan PT Krakatau Posco.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui pelaksanaan berbagai program dan kebijakan strategis.
Salah satu program yang gencar dilaksanakan adalah pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mencetak SDM industri yang kompeten. Peran ini dijalankan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) melalui sejumlah unit pendidikan vokasi yang dimiliki, terdiri dari SMK, politeknik, dan akademi komunitas, serta Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Industri logam dasar menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada triwulan I tahun 2024, dengan mencapai 16,57 persen. Sektor ini menjadi bagian dari kontributor terbesar ketiga terhadap industri pengolahan, dengan kelompok industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik.
Selain itu, pada kuartal I-2024, ekspor produk baja meningkat 38,3 persen dari 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton (y-o-y).
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Wulan Aprilianti Permatasari mengatakan, prospek industri baja yang potensial di Indonesia membutuhkan SDM tenaga kerja ahli yang besar juga. Untuk itu, PT Krakatau Posco menggandeng SMK Kemenperin, yaitu SMK-SMTI Yogyakarta untuk membuka Kelas Teknologi Industri Baja.
Kolaborasi PT Krakatau Posco dengan SMK-SMTI Yogyakarta tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan dari ruang lingkup kerja sama yang ditandatangani kedua pihak pada 9 November 2023. Sebanyak 20 siswa lolos pada seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Angkatan pertama.
Menurut Wulan, keunggulan Kelas Teknologi Industri Baja ini adalah jaminan magang dan kesempatan bekerja di PT Krakatau POSCO. Kurikulum dan tim pengajar juga bekerja sama langsung dengan perusahaan tersebut.
SMK-SMTI Yogyakarta merupakan sekolah vokasi industri milik Kemenperin yang selama ini memfokuskan pembelajaran untuk menghasilkan tenaga kerja yang andal dalam bidang teknologi industri. Sekolah ini memiliki tiga kompetensi keahlian, yaitu Kimia Analisis, Kimia Industri, dan Teknik Mekatronika.