Berita

Jokowi beserta kabinetnya saat di IKN (Setkab.go.id)

Bisnis

Kabinet Jokowi Rapat di IKN, IHSG-Rupiah Bergerak Malas

SELASA, 13 AGUSTUS 2024 | 06:29 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Setelah menanti sekian lama akhirnya Presiden Jokowi beserta jajaran kabinetnya menghelat rapat pertama di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Langkah Presiden Jokowi kali ini sekaligus menegaskan kemantapannya untuk memindahkan ibu Kota RI dari Jakarta. Di tengah beragam opini dan spekulasi bahwa IKN berpotensi mangkrak di masa depan, pemerintahan Jokowi yang sedang di ujung senja terkesan berupaya menepis.

Kegiatan Jokowi dan para menteri di IKN terlihat kontras dengan situasi di bursa saham Indonesia dalam membuka sesi perdagangan Senin 12 Agustus 2024. Sebagaimana dimuat dalam ulasan sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus menyerah untuk berada di rentang terbatas.

Situasi ini terutama dilatari dua hal. Pertama tiadanya sentimen penting terkini baik dari regional maupun domestik, dan kedua sikap pelaku pasar yang sedang menantikan rilis data perekonomian terkini AS menyangkut inflasi. Gerak IHSG akhirnya sulit untuk mencapai rentang tajam dan terkesan bergerak malas di sepanjang sesi perdagangan. Pantauan lebih rinci menunjukkan, gerak IHSG yang membuka sesi pagi di zona kenaikan tipis namun dengan cepat beralih ke zona pelemahan sempit.

IHSG kemudian konsisten menginjak zona pelemahan tipis hingga pertengahan sesi perdagangan sore, dan mencoba beralih kembali ke zona hijau. IHSG akhirnya menutup sesi dengan menanjak  0,56 persen di 7.297,6. Pantauan lebih rinci menunjukkan, gerak sempit IHSG yang kali ini juga tercermin dalam bervariasinya gerak saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan.

Sejumlah saaham unggulan terlihat mampu bertahan di zona kenaikan, seperti: TLKM naik 1,41 persen di Rp 2.870, ADRO naik 1,88 persen di Rp3.240, UNTR naik 2,02 persen di Rp25.200, BBRI naik 0,21 persen di Rp4.680, BMRI naik 0,72 persen di Rp6.900, serta ISAT naik 4,65 persen di Rp10.675. Sedangkan saham unggulan lain berakhir flat seperti: ASII di Rp4.760, dan BBNI di Rp5.125.

Laporan juga memperlihatkan, Saham sektor energi yang kali ini berkontribusi positif bagi IHSG untuk menginjak zona penguatan. Indeks Saham sektor energi terlihat menutup sesi dengan melompat fantastis 3,23 persen di 2.503,6.

Gerak malas IHSG kali ini terjadi di tengah bervariasinya kenaikan ine ks di bursa saham Utama Asia. Laporan terkini menunjukkan, Indeks ASX200 (Australia) yang a menguat 0,46 persen dengan menutup sesi di 7.813,7. Sedangkan indeks KOSPI (Korea Selatan) melonjak tajam 1,15 persen di 2.618,3. Gerak Lompat indeks KOSPI kali ini diwarnai dengan sebuah sentimen domestik yaitu pihak kementerian industri negeri ginseng itu yang merilis data terkait lonjakan ekspor produk Chip ke Taiwan yang mencapai 225,7 persen.

Secara keseluruhan, sikap pelaku pasar masih menantikan rilis data inflasi AS yang akan dilakukan Rabu depan dan data penjualan ritel pada Kamis. Sikap menunggu tersebut akhirnya menghantarkan gerak indeks yang cenderung malas, dan hal yang sama juga mendera IHSG di Jakarta.

Pola sedikit berbeda terpantau di pasar uang, dengan gerak nilai tukar Rupiah terlihat konsisten menapak zona pelemahan di sepanjang sesi hari ini. Gerak melemah Rupiah kali ini, terlebih dalam rentang moderat, masih sangat wajar dalam tinjauan teknikal, usai melonjak spektakuler pekan lalu.

Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.950 per Dolar AS atau melemah 0,19 persen. Sementara di pasar uang Asia, nilai tukar mata uang Asia terpantau cenderung melemah dalam rentang bervariasi. Mata uang a Ringgit Malaysia tercatat sebagai mata uang yang melemah paling tajam hingga sore ini. Selebihnya mata uang Asia hanya merosot dalam taraf moderat.

Pola gerak di pasar Asia terlihat berbeda dengan pasar uang global, di mana mata uang utama Dunia justru kompak mencoba menguat dalam kisaran yang bervariasi. Dolar Australia tercatat mengalami penguatan paling signifikan hingga sesi perdagangan sore di Asia.

Populer

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

Jokowi Makin Kasar

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:42

Fuad Bawazier Ngaku Diperas Rp4 Miliar

Kamis, 08 Agustus 2024 | 12:41

UPDATE

Parpol, Golkar, dan Demokrasi

Selasa, 13 Agustus 2024 | 10:06

Emas Antam Naik Rp18 Ribu, Bersinar Jadi Segini

Selasa, 13 Agustus 2024 | 10:05

Harga Minyak Dunia Melonjak Tiga Persen, Brent jadi 82,30 Dolar AS per Barel

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:51

Tolak Intimidasi, Presiden Iran Tegas Bakal Balas Israel

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:47

Jelang Pleno, Tidak Ada Persiapan Khusus di Markas Beringin

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:45

Demurrage Impor Beras Merusak Lintas Sektor Ekonomi dan Politik

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:34

Investasi Rp2,6 Triliun, Intiland Mulai Bangun Hunian di IKN

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:28

Polisi Cokok Garong Motor Spesialis Gang Sempit

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:26

Kemenperin Buka Kelas Industri Baja, Pertama di Indonesia

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:12

PKB Solusi Bangsa

Selasa, 13 Agustus 2024 | 08:58

Selengkapnya