Berita

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melantik Irjen. Pol. Drs. Lotharia Latif sebagai Dirjen Perikanan Tangkap/Ist

Politik

“Polisisasi Birokrasi" Makin Kental di KKP

SENIN, 12 AGUSTUS 2024 | 12:15 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pada Jumat (9/8) lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melantik perwira tinggi (Pati) Polri, Irjen. Pol. Drs. Lotharia Latif sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap.

Diangkatnya mantan Kapolda Maluku itu sebagai pejabat strategis dalam lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun menuai sorotan.

"Pengangkatan Jenderal Polri tersebut menunjukkan pandangan bahwa hal ini memperkuat citra Polri sebagai institusi yang "kemaruk" atau terlalu ambisius dalam meraih berbagai jabatan di luar lingkup kepolisian," kata Ketua Kompartemen Kelembagaan Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (Petani), Tunjung Budi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (12/8). 

Baginya, pengangkatan Pati Polri ini juga dapat mencerminkan kekhawatiran terhadap rendahnya kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN). 

"Semestinya ASN mampu berkompetisi untuk jabatan-jabatan tersebut. Ketika jabatan strategis sipil dipegang oleh perwira polisi, hal ini sebagai indikasi bahwa ASN belum memiliki kompetensi yang cukup untuk mengisi posisi tersebut, atau setidaknya demikianlah kesan yang mungkin terbentuk di publik," jelasnya. 

Apalagi sebelumnya KKP pada Desember 2023 lalu juga telah melantik Komjen Pol Prof. Rudy Heriyanto Adi Nugroho sebagai Sekjen KKP. 

"Semakin memperkuat persepsi publik bahwa pengangkatan para jenderal Polri ini sebagai langkah yang kurang tepat dan merugikan pengembangan ASN di Indonesia," ungkap dia. 

Menurutnya, penunjukan pejabat dari Polri di kementerian sipil bisa memicu kontroversi politik dan kritik dari berbagai kalangan yang melihatnya sebagai politisasi dalam bentuk "polisisasi birokrasi".

"Pengangkatan pejabat polri pada jabatan sipil di KKP ini seakan ‘polisisasi birokrasi’, ini bisa mempengaruhi citra KKP," tegasnya.

Populer

Emak-emak Antarkan Tahanan "Jokowi dan Iriana" ke KPK

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:17

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar di Kasus e-KTP

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:59

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

KKMP: Copot Raffi Ahmad dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Selasa, 25 Februari 2025 | 11:11

UPDATE

Kapolri: Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan

Jumat, 28 Februari 2025 | 21:16

Akademisi: Pembahasan RUU Polri, TNI dan Kejaksaan Seharusnya Terbuka

Jumat, 28 Februari 2025 | 21:06

Ketua MUI Ajak Umat Jalani Ramadan dengan Kesalehan Ibadah dan Sosial

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:53

Kejagung Geledah Terminal BBM Tanjung Gerem di Cilegon

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:45

Crowde Dipolisikan J Trust Bank, Diduga Lakukan Penipuan

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:26

Rocky Gerung Wanti-wanti UI Jangan Main-main Obral Gelar

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:21

DPR: Sidang Isbat Bukti Kehadiran Negara dalam Kepentingan Umat

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:11

Kuli Bangunan yang Bunuh dan Cor Majikannya Terancam Penjara 15 Tahun

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:10

Sektor Perkebunan jadi Tantangan dan Peluang bagi Penyuluh Pertanian Wujudkan Swasembada Pangan

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:08

Kejagung Rampung Geledah Perusahaan Anak Riza Chalid, Ini yang Disita

Jumat, 28 Februari 2025 | 19:58

Selengkapnya