Berita

Masyarakat adat Merauke dalam pertemuan bersama pemilik Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad atau biasa disapa Haji Isam beserta pejabat setempat terkait manfaat dari program lumbung pangan nasional/Ist

Politik

Proyek Pelabuhan Merauke Diklaim Sudah Direstui Masyarakat Adat

SENIN, 12 AGUSTUS 2024 | 10:48 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Masyarakat Adat Merauke, Papua Selatan menyetujui rencana pembangunan pelabuhan seluas 1 kilometer persegi sebagai penunjang program pemerintah dalam mewujudkan lumbung pangan nasional.

Persetujuan masyarakat adat Merauke diraih setelah mendengar penjelasan pemilik Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad atau biasa disapa Haji Isam beserta pejabat setempat terkait manfaat dari program lumbung pangan nasional.

Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Yohanis Mahuze dan koordinator masyarakat adat Basilius Awabali berserta 60 masyarakat setempat.


Sementara Haji Isam sendiri didampingi  Dansatgas Hanpangan Mabes TNI Mayjen TNI A. Rizal R, Hermanto dan Johanes Gluba Gabzi dari perwakilan pemerintah.

“Kesepakatanya mereka setuju dengan program pemerintah, tapi mereka juga berhak atas tanah ulayat serta kayu limbahnya akan diambil oleh masyarakat khusus pemilik ulayat di sana,” kata Haji Isam dalam keterangan tertulis, Senin (12/8).

Haji Isam memang berkomitmen untuk mewujudkan program Presiden Terpilih Prabowo Subianto, mencetak sejuta hektare sawah di Merauke. Setelah memborong 2.000 unit alat berat dari China, kini dia juga membangun infrastruktur di sana.

“Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektare bisa terealisasi dan berhasil dalam tiga tahun,” katanya.

Jhonlin Group melalui anak perusahaannya PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) juga mulai membangun jalan di Merauke, Papua Selatan. Haji Isam memimpin langsung dan memberikan komando untuk kelancaran proses pembangunan jalan tersebut.  

Pekerjaan jalan ini dimulai di titik Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke. Rencananya, jalan sepanjang ratusan kilometer ini akan menghubungkan empat distrik yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Distrik Muting.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya