Kondisi banjir di Aceh Singkil/BPBD Aceh Singkil
Bencana alam kembali melanda wilayah Aceh Singkil. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan turun tanpa henti sejak Sabtu (10/8).
“Banjir mulai terjadi pada (Sabtu) pukul 03.00 WIB,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBA, Fadmi Ridwan, dalam keterangan tertulis yang diterima RMOLAceh, Ahad (11/8).
Dituturkan Fadmi, banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Simpang Kanan, di Gampong Silatong, Lae Riman, Ujung Limus, Tanjung Mas, Cibubukan dan Serasah.
Selain rumah penduduk, banjir juga merendam jalan Singkil-Subulussalam, tepatnya di Gampong Silatong. Akibatnya sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas.
“Fasilitas umum dan jalan antardesa juga terendam,” sebutnya.
Fadmi menyebutkan, banjir di Aceh Singkil berdampak kepada 317 Kepala Keluarga (KK) atau 1.432 jiwa penduduk, dengan rincian di Silatong 40 KK dengan 120 jiwa, Lae Riman 30 KK dengan 150 jiwa.
Kemudian di Ujung Limus 67 KK dengan 357 jiwa, Tanjung Mas 65 KK dengan 350, dan Cibubukan 115 KK dengan 460 jiwa.
“Sedangkan di Serasah masih dalam pendataan,” imbuh Fadmi.
Menurut Fadmi, tidak ada korban jiwa dalam banjir kali ini, begitu pula dengan pengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil telah menurunkan TRC ke lokasi untuk melakukan Evakuasi.
"Hingga saat ini banjir masih belum surut, dengan ketinggian air 50-80 centimeter," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Singkil, Alhusni mengatakan, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Lae Cinendang di Simpang Kanan. Dipicu oleh hujan deras tanpa henti sejak Sabtu kemarin (10/8).
“Tim di lapangan terus melakukan pemantauan dan membantu masyarakat,” kata Husni kepada
RMOLAceh.
Husni mengimbau para pengendara lebih berhati-hati karena kondisi air sangat deras dan tinggi. Masyarakat yang menetap di daerah rawan banjir, khususnya di sekitar bantaran Sungai Lae Cinendang juga diminta lebih waspada.
“Kita berharap air segera surut sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa,” harapnya.