Koalisi Indonesia Maju (KIM) dituding melakukan operasi 'melawan kotak kosong' di beberapa daerah jelang Pilkada serentak 2024. Salah satu daerah yang santer diberitakan adalah Jakarta.
KIM juga dituduh menjadi aktor dalam upaya penjegalan Anies Baswedan maju menjadi Cagub Jakarta. Sementara KIM sendiri telah mengumumkan Ridwan Kamil (RK) sebagai jagoannya.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie membantah bahwa KIM punya rencana jahat dalam memuluskan langkah politiknya di Pilkada 2024 tersebut.
“Tidak benar kalau KIM punya rencana jahat itu. Fenomena melawan kotak kosong dalam pemilihan suatu kepala daerah dapat disebabkan oleh banyak alasan, salah satunya calon yang diusung oleh partai atau beberapa partai tak punya strategi dan lobi politik yang kuat,” kata Jerry dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu malam (10/8).
“Kalau bicara kotak kosong, paling ada 5-10 persen di pilkada di Indonesia itu tak ada persoalan,” tambahnya.
Jerry menganggap sejak Pilpres 2024 lalu, tuduhan miring kerap menyasar kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Koalisi partai yang diorkestrasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu selalu mendapat tudingan curang dan
abuse of power.Lanjut Jerry, koalisi ini juga sering dicap sebagai pemberi karpet merah atau pemulus jalan bagi orang dekat Jokowi. Contohnya fenomena Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) yang kemungkinan besar melawan kotak kosong.
“Soalnya, PKS sudah merapat dan mendukung Bobby, jadi tak ada masalah yang perlu dilebihkan soal fenomena kotak kosong ini,” pungkasnya.