Berita

Ilustrasi Foto/RMOL

Politik

Fenomena Kotak Kosong dalam Pilkada Bisa Menghemat Biaya

SABTU, 10 AGUSTUS 2024 | 01:02 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Adanya calon tunggal atau melawan kotak kosong diprediksi bakal menjamur pada Pilkada 2024 mendatang. Pasalnya, hal itu mulai terlihat di beberapa daerah.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie berpendapat fenomena itu merupakan hal yang wajar dalam konteks demokrasi saat ini.

“Saya kira dalam demokrasi kalau ada kelompok bersatu membangun bangsa ini atau suatu daerah tak ada salahnnya. Kalau bicara kotak kosong paling ada 5-10 persen di pilkada di Indonesia itu tak ada persoalan,” kata Jerry dalam keterangan kepada wartawan, Jumat malam (9/8).


Dia menilai terjadinya melawan kotak kosong dalam pemilihan suatu kepala daerah ditengarai akibat banyak hal. Salah satunya calon yang diusung oleh partai atau beberapa partai tak punya strategi dan lobi politik yang kuat. 

Koalisi Indonesia Maju (KIM) dituding telah melakukan manuver politik yang memaksa lawannya tak cukup dukungan. Sehingga calon yang diusung KIM berpotensi melawan kotak kosong.

Lanjut Jerry, bahkan calon yang diusung PDIP juga sering melawan kotak kosong pada beberapa pilkada lalu.
 
“PDIP saja di pilkada lalu di beberapa daerah seperti Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, cabup petahana melawan kotak kosong,” jelasnya.

Bahkan, di Makassar terjadi kotak kosong. Yang kurang wajar jika 500-an pilkada maka calon lawan kotak kosong 400 daerah atau 300 saja,” tambah dia.

Jerry menganggap sejak Pilpres 2024 lalu, tuduhan kerap menyasar kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Contoh Bobby Nasution di Pilkada Sumut hampir dipastikan akan melawan kotak kosong, pasalnya PKS sudah merapat mendukungnya, jadi tak ada masalah yang perlu dilebihkan. PDIP saja banyak calon kepala daerah dan wakil  dari partai ini tapi tak ada yang complain, sah-sah saja,” bebernya.

Masih kata Jerry, bahkan kotak kosong bisa menekan biaya dalam perhelatan Pilkada di suatu daerah. 

“Malah anggaran minim kalau Pilkada hanya ada calon tunggal alias lawan kotak kosong,” tandas Jerry.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya