Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Kemenperin: 1.600 Kontainer dengan Nilai Demurrage Rp294 M Berisi Beras Ilegal

JUMAT, 09 AGUSTUS 2024 | 09:22 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kementerian Perindustrian memastikan 1.600 kontainer dengan nilai demurrage Rp294,5 miliar berisi beras ilegal yang tertahan di  Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya.

Hal tersebut disampaikan Jurubicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, saat mengumumkan soal 26.415 kontainer impor yang tertahan di pelabuhan.

Dari data yang diperoleh melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), ribuan kontainer yang tertahan termasuk di dalamnya adalah berisi beras dan belum diketahui aspek legalitasnya.

"Beras (ilegal) jumlah kontainernya 1.600. Tidak ada, belum ada penjelasan dari Bea Cukai soal (soal legalitas 1.600 kontainer) berisi beras itu,"  kata Febri dalam keterangannya, Jumat (9/8).

Febri melanjutkan, data kejelasan atas isi 1.600 kontainer dengan nilai demurrage Rp294,5 miliar berisi beras ilegal tersebut diperlukan dan harus disampaikan gamblang.

Hal ini, kata dia, diperlukan untuk menentukan kebijakan tepat dalam memitigasi kondisi yang sama ke depannya.

"Kebijakan yang tepat itu harus berdasarkan data yang akurat, cepat,” pungkas dia.

Sementara itu,  Ekonom Konstitusi Defiyan Cori mengamini soal kemungkinan beras ilegal di dalam 1.600 kontainer yang tertahan di pelabuhan.

Pasalnya, kata dia, jika beras tersebut bukan barang ilegal maka tidak akan tertahan apalagi sampai terkena demurrage Rp 294,5 miliar.

“Jika memang demurrage terkait komoditas beras impor yang dilakukan atas jaminan pemerintah, maka seharusnya denda tidak diberlakukan apalagi alasan bersandar lebih lama di pelabuhan disebabkan oleh hal-hal teknis kepelabuhan,” tandasnya.

Populer

Inilah 3 Kandidat Kepala Badan Penerimaan Negara

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:13

Identitas Tersangka Korupsi Rp3,451 Triliun: Enam Petinggi LPEI, Satu Swasta

Kamis, 01 Agustus 2024 | 10:11

60 Pegawai Main Judol, Pimpinan KPK: Cuma Iseng

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:23

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

Ramalan Rocky Gerung: 30 Hari ke Depan Krisis Beras Berubah Jadi Krisis Sosial

Jumat, 02 Agustus 2024 | 22:43

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

UPDATE

Perusahaan Indonesia Ekspor Ribuan Liter Cairan Pengurang Emisi ke Jepang

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:50

Pemerintah Siap-Siap Dirujak Warga jika Perayaan HUT RI Boros

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:41

RI Targetkan Kesepakatan 3,5 Miliar Dolar AS di IAF ke-2

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:34

Ekonom Nilai Harga BBM Nonsubsidi Perlu Naik

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:30

Sheikh Hasina akan Kembali ke Bangladesh untuk Ikut Pemilu

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:18

Robot Taksi Makin Populer di China, Bikin Driver Taksi Online Resah

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:10

Masyarakat 3T Bisa Nikmati Layanan Keuangan Bersama Mandiri Agen

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:53

Mendag Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Lampung

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:53

Ribut dengan Elon Musk, Presiden Venezuela Putuskan Blokir X

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:53

1.200 Pekerja Teknologi Siap Dukung Kamala Harris di Pilpres AS

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:51

Selengkapnya