Berita

Perdana Menteri Bangladesh, Seikh Hasina/Wikipedia

Dunia

Hasina Diisukan Cari Perlindungan ke Inggris, Begini Regulasinya

RABU, 07 AGUSTUS 2024 | 13:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Usai mengundurkan diri dan kabur dari Bangladesh di tengah kerusuhan, mantan Perdana Menteri Seikh Hasina diisukan tengah mencari perlindungan ke Inggris.

Saat ini Hasina berada di India, tetapi banyak media yang menyoroti kemungkinan Hasina meminta perlindungan suaka ke Inggris karena memiliki kerabat di sana.

Kendati demikian, upaya Hasina untuk mendapatkan izin tinggal di Inggris akan terhambat oleh regulasi yang ditetapkan di negara setempat.


Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan bahwa Inggris memang kerap memberikan perlindungan bagi orang-orang yang membutuhkan.

Namun belum ada regulasi tertulis mengenai permintaan suaka sementara. Adapun mereka yang ingin mendapat perlindungan Inggris harus lebih dulu mendapat perlindungan di negara aman pertama.

"Tidak ada ketentuan bagi seseorang untuk diizinkan bepergian ke Inggris untuk mencari suaka atau perlindungan sementara," ungkapnya, seperti dikutip dari NDTV pada Rabu (7/8).

Meskipun ada aturan ini, sumber-sumber mengindikasikan bahwa permintaan suaka formal untuk  Hasina sedang diproses.

Hasina dipaksa mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Senin (5/8), setelah berminggu-minggu protes mematikan yang mengakibatkan korban jiwa hingga lebih dari 400 orang.

Dia melarikan diri dari Dhaka dengan pesawat militer dan mendarat di pangkalan Angkatan Udara India di Uttar Pradesh.

Menurut media India, setibanya di sana, Hasina bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval.

Laporan-laporan menunjukkan bahwa Hasina dan keluarganya saat ini berada dalam perlindungan badan intelijen India.

Sheikh Hasina ditemani oleh adik perempuannya, Sheikh Rehana, yang merupakan warga negara Inggris.

Keponakan perempuannya, Tulip Siddiq, adalah anggota parlemen Partai Buruh Inggris, dan putrinya, Saima Wazed, tinggal di Delhi dan menjabat sebagai kepala regional Organisasi Kesehatan Dunia.

Laporan juga menunjukkan bahwa India berhati-hati dalam memberikan dukungan terbuka kepada pemimpin yang digulingkan tersebut untuk menghindari memperumit hubungannya dengan pemerintahan baru di Bangladesh.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya