Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah/Net
Gerakan masifikasi kearsipan sangat penting agar dokumen yang berisi kegiatan pada masa lalu dan masa kini dapat diakses oleh generasi masa depan.
Begitu dikatakan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. Bagi Ida Fauziah, dari arsip lah jejak-jejak karya yang telah ditorehkan oleh pendahulu bisa diketahui di masa depan.
"Begitu juga kita pun berharap, jejak-jejak karya kita sekarang ini dapat dilihat dan diakses oleh anak cucu kita di masa mendatang," ujar Ida Fauziah dalam keterangan tertulis, Rabu (7/8).
"Sikap lupa memang manusiawi, tetapi dengan arsip, bukti rekam jejak kita dapat dilihat di sana,
people forget, records remember," imbuhnya.
Dikatakan Ida, saat ini Kemnaker berusia 77 tahun. Dengan usia tersebut, sudah banyak karya yang dihasilkan. Oleh karena itu, sangat rugi jika karya yang selama ini telah dilakukan menjadi lenyap begitu saja.
"Kita mengenal misalnya era Menteri Tenaga Kerja Sudomo. Kita mengenal istilah produktivitas nasional dengan lambang semut hitam. Kita bisa mengingat kebijakan itu tentu karena menjaga arsip dengan baik," ucapnya.
Untuk itu, politisi PKB ini berharap kepada seluruh jajaran di Kemnaker untuk selalu meningkatkan kesadaran arsipnya dan mendukung program penyelenggaraan kearsipan dinamis di Kemnaker.
Adapun Kemnaker beberapa waktu lalu menyerahkan arsip statis secara simbolik berupa arsip kaset tahun 1998-1999 yang telah dialihmediakan.
Penyerahan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto.