Berita

Staf Ahli Utama Pansus BLBI DPD RI periode 2021-2023, Hardjuno Wiwoho/Ist

Politik

Penuntasan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Termasuk Tagih Utang BCA Rp26,5 T
RABU, 07 AGUSTUS 2024 | 07:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nantinya diharapkan dapat melanjutkan program pemerintahan Joko Widodo untuk menuntaskan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), termasuk menagih utang Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp26,596 triliun.

Menurut Staf Ahli Utama Pansus BLBI DPD RI periode 2021-2023, Hardjuno Wiwoho, skandal BLBI merupakan kejahatan yang terbesar di Indonesia yang membebani hak rakyat.

"Kalau misalnya nanti pemerintahan Pak Prabowo-Gibran tidak concern khusus untuk bisa menindaklanjuti terhadap hal-hal yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Pak Jokowi sebelumnya dengan adanya Satgas BLBI dan sebagainya itu, ya ini menjadi menyengsarakan rakyat," kata Hardjuno kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Rabu (7/8).


Hardjuno melihat, pemerintahan Prabowo-Gibran benar-benar menunjukkan tentang persatuan Indonesia dan estafet Kepemimpinan.

"Bayangkan, di periode kedua Pak Jokowi, Pak Prabowo-Sandi ya, akhirnya di dalam proses perjalanannya baik Pak Prabowo maupun Pak Sandiaga Uno bersatu dengan pemerintah Jokowi untuk masuk di dalam cabinet," kata Hardjuno.

"Itu sudah tanda-tanda yang bagus kalau saya bilang. Saya bilang inilah sebetulnya yang bisa dikatakan diharapkan rakyat. Agar para pemimpin elit di atas itu betul-betul bisa bersinergi. Itu tetap saling mengingatkan," sambungnya.

Untuk itu, pegiat antikorupsi ini berharap Prabowo-Gibran bisa menuntaskan BLBI, dan melanjutkan Satgas BLBI yang sudah berjalan selama ini.

"Tapi kan memang waktunya tidak cukup kalau hanya sampai Oktober ini. Bayangkan saja, mungkin belum sampai 50 persen itu terselesaikan," kata  Hardjuno

Jadi khususnya untuk BLBI, Hardjuno berharap Prabowo bisa meneruskan apa yang menjadi proses perjalanan untuk penuntasan kasus BLBI ini dari sejak era Jokowi.

"Agar supaya kasus BLBI ini bisa tuntas. Dan harapan untuk terkait masalah hal-hal yang contoh seperti kasus BCA dan ada beberapa kasus-kasus lain lah (bisa terselesaikan)" pungkas Hardjuno.



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya