Diskusi panel dalam peluncuran Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP) di Menara Mandiri, Jakarta pada Selasa (6/8)/RMOL
Alpha JWC Ventures dan Pijar Foundation telah meluncurkan program inkubator-akselerator baru di Indonesia yang berfokus pada Kecerdasan Buatan (AI) yang diberi nama Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP).
Program ini bertujuan untuk mengaplikasikan teknologi AI dengan masalah dunia nyata, sehingga dapat menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi berbagai industri dan sektor dalam negeri.
Indonesia diyakini memiliki potensi besar yang dapat menarik perhatian pemain teknologi dan investor global, karena memiliki populasi lebih dari 270 juta orang dan kelas menengah yang semakin mahir dalam teknologi, serta ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar AS pada tahun 2025.
CEO Pijar Foundation, Ferro Ferizka menyatakan untuk mencapai negara maju pada tahun 2045, Indonesia perlu secara strategis memanfaatkan tren masa depan untuk membangun ekonomi baru, di mana AI telah menunjukkan dampak transformasinya di berbagai sektor.
"Kami mendukung penuh inisiatif yang dapat menghubungkan tantangan mendesak bangsa dengan inovasi berbasis AI. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun hubungan baik demi kemajuan teknologi dan nasional Indonesia," ujarnya saat peluncuran AIIP di Menara Mandiri pada Selasa (6/8).
AIIP sendiri akan diluncurkan dengan program Playground dan Sandbox yang berlangsung selama 18 minggu dan diakhiri dengan Demo Day. Program ini menggunakan pendekatan yang equity-free dan fokus pada pengembangan serta menjembatani startup AI dengan sektor swasta dan publik di Indonesia.
Program-program di AIIP juga dirancang untuk mendukung startup dan pendiri dengan menyediakan akses ke sumber daya teknologi yang relevan, mentorship, ekosistem kolaboratif, dan mempercepat adopsi pasar.
General Partner Alpha JWC Ventures, Jefrey Joe, mengatakan bahwa meskipun Indonesia mungkin masih berada pada tahap awal dalam adopsi dan pengembangan AI dibandingkan negara lain, namun hal ini justru memberikan kesempatan besar bagi Indonesia untuk berinovasi dan mencapai kemajuan.
"Kami ingin terlibat sejak awal dengan berkolaborasi bersama mitra yang tepat untuk mewujudkannya," ujarnya.
Adapun program ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Siloam Hospitals, Mandiri Capital Indonesia (MCI), hibank (BNI Group), Gtech Digital Asia (bagian dari Grup Giti & MAP), Lembaga Administrasi Negara (LAN-RI), Otorita IKN (otoritas ibu kota baru), RGE (perusahaan global berbasis sumber daya), dan BRI Ventures.