Langkah politik Ridwan Kamil (RK) di Pilkada 2024 masih menjadi teka-teki. Apakah akan kembali maju di Pilkada Jawa Barat atau justru beralih ke Jakarta.
Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran membaca, RK sebenarnya berkeinginan kembali mencalonkan diri di Pilkada Jawa Barat mendatang.
"RK sendiri inginnya tetap di Jabar dan itu realistis," kata Andi kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (6/8).
Namun, ada perintah ke RK untuk mencalonkan diri di Pilkada Jakarta, demi mengakomodasi pencalonan Kaesang Pangarep sebagai wakilnya.
Langkah ini dianggap sebagai strategi memperkuat posisi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Analisis Politik Universitas Nasional itu melanjutkan, langkah RK untuk maju di Jakarta akan menjadi tantangan besar, terutama jika harus bersaing dengan petahana Anies Baswedan.
"Melawan Anies akan berat bagi Ridwan Kamil, kecuali ada upaya untuk menjegal Anies dari pencalonan," kata Andi.
Kepastian majunya RK diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap peta politik baik di tingkat regional maupun nasional.
Padahal berdasarkan survei Litbang Kompas terkait Pilkada Jakarta 2024, pada Selasa (16/7), elektabilitas RK jauh tertinggal dari petahana Anies Baswedan.
Pada survei itu, Anies memiliki elektabilitas yang paling tinggi yakni 29,8 persen. Kemudian disusul Basuki Tjahaja Punama alias Ahok 20,0 persen, RK 8,5 persen dan Erick Thohir 2,3 persen.
Sementara Tri Rismahsarini, Kaesang Pangarep, Heru Budi dan Andika Perkasa masing-masing mendapatkan 1,0 persen dan Sri Mulyani yakni 1,3 persen.
Kemudian, jika dilihat dari potensi keterpilihan, nama Anies masih memimpin dengan 39,0 persen dan disusul Ahok 34,5 persen serta RK sebanyak 24,0 persen.
Lalu, untuk posisi keempat ada nama Erick Thohir 16,0 persen, Sri Mulyani 10,3 persen, Kaesang 9,8 persen dan Andika 7,8 persen. Sementara Risma yang kini masih menjabat Menteri Sosial 6,5 persen dan di peringkat akhir Heru Budi 2,8 persen.