Berita

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di LPG Terminal Tanjung Sekong/Ist

Bisnis

Dirut Pertamina Apresiasi Kemajuan LPG Terminal Tanjung Sekong

SELASA, 06 AGUSTUS 2024 | 03:00 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Jajaran direksi PT Pertamina (Persero) melakukan kunjungan atau management walkthrough ke LPG Terminal Tanjung Sekong yang merupakan tulang punggung distribusi LPG nasional. 

Dalam kunjungannya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengapresiasi peningkatan yang dilakukan terminal energi yang dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET).

Turut hadir mendampingi Nicke, jajaran direksi Pertamina Group yang ikut kunjungan ke LPG Terminal Tanjung Sekong antara lain; Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha A. Salyadi Saputra, Direktur Manajemen Risiko Siddik Badrudin, Direktur Logistik Infrastruktur Alfian Nasution, CEO PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, CEO PT Pertamina International Shippping (PIS) Yoki Firnandi, Direktur Utama PT Pertamina Energy Terminal (PET) Bayu Prostiyono, Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, dan lainnya. 

"Saya surprise ketika datang ke sini dan melihat fasilitas terminalnya, ini jauh lebih baik dan ini mencerminkan Pertamina Group. Tadi kami keliling dan semua aspek di sini sudah dipertimbangkan dan sangat baik," ujar Nicke dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (5/8).

Nicke memberikan apresiasi peningkatan kualitas fasilitas terminal energi oleh salah satu anak usaha PIS ini. Mulai dari aspek safety, digitalisasi, bauran energi, reliability, peningkatan kapasitas, hingga aspek komersial. 

Dia memaparkan, saat melakukan kunjungan dan keliling hal pertama yang menjadi perhatiannya adalah bagaimana LPG Terminal Tanjung Sekong sangat menitikberatkan urusan keamanan atau safety yang menurutnya sangat terkelola sehingga bisa mengantisipasi seluruh kemungkinan risiko, termasuk kebocoran.

"Lalu kita lihat digitalisasi, baik di lapangan maupun di control room sudah bisa mengelola sinergi yang baik antara PET dan Pertamina Trans Kontinental yang mengelola pelabuhannya. Semuanya sudah terkoneksi, ke depan tinggal ditingkatkan untuk pemanfaatan datanya," jelas dia,

Lalu, Nicke juga memberikan catatan untuk pemanfaatan bauran energi di mana saat ini terminal telah memasang PLTS, dan diminta untuk terus menambahkan porsinya. 

Terkait reliability, LPG Terminal Tanjung Sekong yang mengelola 40 persen pasokan LPG nasional diapresiasi karena operasionalnya terus berjalan sehingga distribusi tidak mengalami hambatan selama ini. 

"Serta dari sisi kapasitas, masih sangat memungkinkan Tanjung Sekong ini ditingkatkan untuk mendukung terminal lainnya. Masih ada ruang ini," pesan Nicke. 

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan berharap dengan adanya perbaikan kualitas fasilitas terminal ini, bisa semakin mendukung performa operasional dan pelayanan untuk memastikan kelancaran distribusi energi, khususnya LPG, kepada masyarakat. 

"Ini juga mencerminkan sinergi yang berjalan dengan baik di Pertamina Group untuk mendukung ketahanan energi nasional," ujarnya. 

CEO PIS Yoki Firnandi juga menjelaskan LPG Terminal Tanjung Sekong ke depan akan menjadi contoh standar pengelolaan terminal energi yang dikelola oleh PET. 

"Kami tentunya juga mendorong PET untuk melakukan studi banding agar terminal yang dikelola oleh Pertamina Group bisa memiliki standar internasional," jelas Yoki. 

Seperti diketahui, LPG Terminal Tanjung Sekong merupakan salah satu dari enam terminal energi yang dikelola oleh PET, yang merupakan anak usaha PIS. 

Dalam setahun ini, PET meningkatkan kapabilitas Terminal LPG Tanjung Sekong dengan mengintegrasikan sejumlah teknologi canggih. Peningkatan teknologi di terminal LPG yang berlokasi di Cilegon, Banten, pengelolaan dan penyaluran LPG kian efisien dan terintegrasi.

Terminal yang beroperasi sejak 2012 ini, memiliki area dengan luas mencapai 12,9 hektar dan memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 98.000 Metric Tons (MT) atau 196.000 Cubic Meters (CBM). Pada 2020 lalu, Terminal LPG Tanjung Sekong telah di-upgrade menjadi Terminal LPG Refrigerated yang memiliki tiga dermaga dan bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 3.500 hingga 65.000 deadweight tonnage (DWT), guna memudahkan operasi impor dan ekspor LPG secara efisien. 

Tak hanya itu, Terminal Tanjung Sekong dari PET adalah terminal pertama yang telah mendapatkan sertifikasi internasional Renewable Energy Certificate (REC), dan mendapatkan penghargaan lingkungan dari Pemerintah yakni PROPER Hijau oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. PET juga tercatat melakukan berbagai inisiatif lingkungan seperti memasang solar cell atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya hingga kegiatan Konservasi Badak di Taman Nasional Ujung Kulon.

Populer

Menkeu: Inggris Bangkrut, Kondisi Keuangan Hancur

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:54

Inilah 3 Kandidat Kepala Badan Penerimaan Negara

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:13

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

GMPH Desak KPK Usut Dugaan Penyalahgunaan Kekuasaan Cak Imin

Senin, 29 Juli 2024 | 12:54

Identitas Tersangka Korupsi Rp3,451 Triliun: Enam Petinggi LPEI, Satu Swasta

Kamis, 01 Agustus 2024 | 10:11

60 Pegawai Main Judol, Pimpinan KPK: Cuma Iseng

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:23

Ramalan Rocky Gerung: 30 Hari ke Depan Krisis Beras Berubah Jadi Krisis Sosial

Jumat, 02 Agustus 2024 | 22:43

UPDATE

Soal ‘Blok Medan’, Bobby Nasution: Saya Nggak Etis Komentari Hal yang Muncul Persidangan

Senin, 05 Agustus 2024 | 22:01

Dubes Pakistan Berharap Indonesia Dukung Kashmir Tentukan Masa Depannya Sendiri

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:57

PKS Usung Bobby, PDIP: Kami Bisa Berlayar Sendiri

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:51

Kesuksesan Gibran di Solo Perlu Keberlanjutan

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:50

Pertamina Patra Niaga Sukses Salurkan Produk Chemical untuk PSN Pemurnian Alumina

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:39

Status Bangladesh Siaga II, KBRI Minta WNI Waspada

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:34

Anak Eka Tjipta Laporkan Sinarmas Land dan BSD ke KPK

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:25

Joko Widodo Diprediksi Tak Kebal Hukum Setelah Pensiun dari Presiden

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:24

Menyela Omongan Pak Bas, Raja Juli Harusnya Tiru Maruf Amin

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:20

Dubes Pakistan Ungkap Alasan Konflik Kashmir Belum Selesai

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:15

Selengkapnya