Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membuka acara Bussines Matching dan Pameran Produk Olahan Kopi, Teh, Kakao, Buah dan Susu di gedung Kementerian Perindustrian Jakarta, 5 Agustus 2024/Foto. Kemenperin.
Ada lima subsektor olahan makanan dan minuman (mamin) yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kelima suksektor itu adalah teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu.
Kelimanya dianggap memiliki potensi untuk dikembangkan karena bahan baku yang dimiliki melimpah dan bervariasi.
"Indonesia dikaruniai keragaman sumber daya hayati melimpah, seperti kopi, teh, buah, dan kakao. Saat ini potensi itu telah dikembangkan oleh industri pengolahan dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah berorientasi ekspor," kata Menperin di Jakarta, Senin (5/8).
Industri pengolahan kakao atau cokelat bahkan menjadikan Indonesia sebagai produsen produk olahan kakao terbesar ke-4 di dunia, serta peringkat ke-7 produsen biji kakao secara global.
Sektor tersebut mampu menyumbang devisa dengan nilai ekspor lebih dari 1 miliar Dolar AS pada 2023, dengan 300.287 ton hasil produksi dalam negeri diekspor ke 96 negara.
Sementera untuk subsektor teh, sudah memberikan kontribusi ekspor di mana pada 2023 mencapai 37.878 ton atau senilai 74,12 juta dolar AS.
"Industri pengolahan buah memiliki potensi tinggi untuk ditingkatkan lagi ekspornya. Pada tahun 2023 volume ekspor olahan hasil hortikultura mencapai 328 juta ton atau setara 449 juta dolar AS," ujar Menperin.