Almarhum Hariadi Anwar semasa hidup/Ist
Hariadi Anwar yang meninggal pada Kamis (1/8) pada pukul 16.36 di RS Medistra Jakarta, meninggalkan duka mendalam bagi Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta.
Sebagai politikus senior, Hariadi Anwar merupakan panutan bagi kader-kader muda papol pimpinan Surya Paloh tersebut.
"Kami sangat kehilangan. Semangat beliau luar biasa," kata Ketua DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis (1/8).
Jenazah Hariadi Anwar disemayamkan di rumah duka di Komplek Sekretariat Negara Cidodol Baru, Blok H/15A, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Barat.
"Mohon doanya semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah," kata Wibi.
Sebelum berkantor di Kebon Sirih, Hariadi bergabung dengan Partai Golkar dan berhasil menjadi anggota DPR RI selama dua periode yakni 1992-1997 dan 1997-1999.
Hariadi juga dikenal sebagai musisi kondang yang eksis pada tahun 70-an. Hariadi memiliki sederet karya yang populer, di antaranya lagu ‘Duri dan Cinta’ serta ‘Hilang Permataku’ yang didirikan bersama teman-teman SMA Negeri 1 Budi Utomo dengan nama Band The Crabs.
Bahkan pada 1978, Hariadi membentuk sebuah grup musik bernama Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks (PSP) dan menjadi penabuh gendang.
Pada masa itu, grup musik besutannya sering kali tampil bersama dengan grup lawak legendaris Warkop DKI dan memelesetkan lagu-lagu dangdut yang populer.