Foto: Tangkapan layar video Nicolas Maduro tanggapi tudingan Elon Musk
Kecaman disampaikan Presiden Venezuela Nicolas Maduro kepada CEO Tesla Elon Musk karena dianggap telah mencoba mengganggu perdamaian dan stabilitas di negaranya.
Hal itu bermula saat Musk, yang memiliki platform media sosial X, menuduh Maduro melakukan kecurangan pemilu besar-besaran setelah terpilih kembali sebagai presiden untuk ketiga kalinya.
Maduro kemudian menanggapi klaim tersebut dengan menantang Musk untuk berkelahi, dalam pidato yang disampaikannya di televisi nasional.
"Media sosial menciptakan realitas virtual, dan siapa yang mengendalikan realitas virtual itu? Musuh bebuyutan kita yang baru, Elon Musk yang terkenal," kata Maduro sambil menunjuk ke sebuah ponsel, seperti dikutip dari RT, Rabu (31/7).
Ia kemudian menuduh Musk berusaha datang dengan roket dan pasukannya untuk menyerang Venezuela, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang klaim tersebut.
"Setidaknya Anda menunjukkan wajah Anda, karena kami tahu bahwa Anda berada di balik segalanya," klaim Maduro.
"Dengan uang Anda, dengan satelit Anda. Itulah representasi ideologi fasis di dunia," ujarnya.
Maduro kemudian melanjutkan dengan menantang Musk berkelahi.
"Apakah kamu ingin bertarung? Ayo kita lakukan. Aku siap. Aku tidak takut padamu, Elon Musk. Ayo bertarung, di mana pun kamu mau," ujarnya.
Musk, sebagai tanggapan, membagikan video pidato Maduro di X, dengan judul dalam bahasa Spanyol yang artinya “Keledai itu tahu lebih banyak daripada Maduro.”
Ini bukan kasus pertama Musk berkonfrontasi dengan pejabat senior asing. Pada bulan April, pengusaha itu berselisih dengan hakim Mahkamah Agung di Brasil terkait kebebasan berbicara, serta akun-akun sayap kanan dan misinformasi tentang X.
Maduro akan menjalani masa jabatan ketiga berturut-turut selama enam tahun, setelah Dewan Pemilihan Nasional (CNE) Venezuela pada hari Minggu menyatakannya sebagai pemenang pemilihan presiden dengan perolehan lebih dari 51 persen suara, dibandingkan dengan 44 persen untuk pesaing utamanya, Edmundo Gonzales.
Pendukung Gonzalez yang didukung Barat turun ke jalan menyusul rilis hasil resmi, mengklaim bahwa pemungutan suara itu dicurangi.