Berita

Ilusrasi/Net

Bisnis

Minyak Dunia Lesu Gara-gara Tiga Sentimen Ini

SELASA, 30 JULI 2024 | 09:52 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Harga minyak dunia terpantau anjlok pada perdagangan awal Asia Selasa (30/7) pagi ini.

Seperti dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman September 2024 turun 12 sen atau 0,15 persen menjadi 79,78 Dolar AS per barel. 

Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September 2024 turun 14 sen, atau 0,18 persen ke 75,67 Dolar AS per barel.

Melemahnya harga minyak dunia ini diyakini terjadi akibat beberapa sentimen global di antaranya kekhawatiran investor tentang permintaan minyak China yang lesu, risiko konflik yang meningkat di Timur Tengah, hingga Pemilu Venezuela.

Berdasarkan sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan aktivitas manufaktur China diprediksi menyusut untuk bulan ketiga pada bulan Juli.

Selain itu, Citi juga memangkas perkiraan pertumbuhan China menjadi hanya 4,8 persen dari 5 persen setelah pertumbuhannya meleset dari perkiraan analis pada kuartal kedua. Sentimen ini mencatat bahwa aktivitas ekonomi Tiongkok akan semakin melemah pada bulan Juli ini.

Di sisi lain minyak sempat turun 2 persen dalam sesi perdagangan sebelumnya usai serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7) menewaskan 12 remaja dan anak-anak.

Atas serangan tersebut, Israel bersumpah untuk membalas Hizbullah di Lebanon yang diduga bertanggung jawab atas serangan itu. 

Sementara itu di Venezuela, oposisi mengklaim telah memenangkan 73 persen suara, namun otoritas pemilihan nasional telah menyatakan petahana Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilihan yang memberinya masa jabatan ketiga.

Pemerintah di Washington dan tempat lain meragukan hasil tersebut dan menyerukan penghitungan suara secara menyeluruh, yang membuat para pengunjuk rasa berkumpul di kota-kota di seluruh Venezuela pada Senin.

Terpilihnya Maduro sebagai presiden diyakini dapat menjadi hambatan pasokan minyak secara global, karena AS aman kembali menjatuhkan sanksi terhadap Venezuela.

"Kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilihan umum Venezuela terbaru merupakan hambatan bagi pasokan global, karena hal ini dapat mengakibatkan sanksi AS yang lebih ketat," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan pemangkasan ekspor Venezuela hingga 100.000-120.000 barel per hari.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Menkeu: Inggris Bangkrut, Kondisi Keuangan Hancur

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:54

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

Jupiter Protes Razia Barang Impor Ilegal ke Pedagang: Nasib UMKM Makin Ambyar

Jumat, 19 Juli 2024 | 11:02

KPK Tindak Tiga Rumah Sakit Pelaku Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:17

Christine Hutabarat Dicecar Soal Akuisisi Diduga Korupsi di ASDP

Rabu, 24 Juli 2024 | 13:52

UPDATE

Dua Pekerja Jatuh dari Flyover Kalibalok, Satu Tewas

Selasa, 30 Juli 2024 | 06:00

Benny Rhamdani Tolak Bocorkan T Bandar Judi Online

Selasa, 30 Juli 2024 | 05:41

Antisipasi Cuci Darah, Bey Minta Orang Tua Cek Jajanan Anak

Selasa, 30 Juli 2024 | 05:32

Keberadaan Aep Temukan Titik Terang

Selasa, 30 Juli 2024 | 05:22

Sayembara Tangkap Maling Motor di Tambora Potensi Main Hakim Sendiri

Selasa, 30 Juli 2024 | 04:26

Marullah Mampu Bereskan Banjir, Macet, dan Tata Ruang

Selasa, 30 Juli 2024 | 04:23

Ini Pembelaan Heru soal APBD DKI 2023 Anjlok Rp5 T

Selasa, 30 Juli 2024 | 04:03

Anggota DPRD Makin Malas Rapat Paripurna, Khoirudin: Selama Ini Juga Begitu

Selasa, 30 Juli 2024 | 03:48

71 ASN DKI Dilantik

Selasa, 30 Juli 2024 | 03:21

Kemenag Klarifikasi soal Testimoni Sukses Haji 2024

Selasa, 30 Juli 2024 | 03:06

Selengkapnya