Berita

Ekowisata Mangrove/Net

Bisnis

Grup MIND ID Jaga Kelestarian Pesisir Lewat Program Mangrove Ranger Cuku Nyinyi

SENIN, 29 JULI 2024 | 17:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ekosistem lingkungan di wilayah operasional menjadi konsentrasi anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID), PT Bukit Asam, dengan menanam sebanyak 30 ribu pohon mangrove. Salah satunya di Desa Sidodadi, Lampung.

Aksi bersama menjaga lingkungan pesisir tersebut dilaksanakan melalui Program Mangrove Rangers Cuku Nyinyi. Program ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial  dan Lingkungan (TJSL) Bukit Asam kepada masyarakat sekitar area operasi.

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan Grup MIND ID terus proaktif memastikan seluruh operasional bisnis memegang prinsip keberlanjutan di sektor lingkungan. Perseroan turut penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan.


"Berbagai program yang dilaksanakan Grup MIND ID berangkat dari komitmen tinggi kepada masyarakat dan lingkungan, termasuk program Mangrove Rangers Cuku Nyinyi yang dijalankan PTBA sebagai inovasi sosial perusahaan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di wilayah tersebut," katanya kepada wartawan, Senin (29/7).

Heri menjelaskan, Program Mangrove Rangers Cuku Nyinyi di desa binaan PTBA Unit Pelabuhan Tarahan ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi ekologis hutan mangrove dalam mencegah abrasi maupun kelestarian lingkungan pesisir.

Dalam kegiatannya, PTBA telah melaksanakan kegiatan penanaman 30 ribu bibit pohon mangrove di luas area 13,21 hektare (Ha) dari target sekitar 25 Ha pada 2025.

Penanaman mangrove yang melibatkan 11.400 orang ini pun berhasil mereduksi emisi sekitar 1.913,60 ton CO2e dan mampu menekan laju peningkatan akresi garis pantai 135 m/tahun.

Selain pelestarian lingkungan, program Mangrove Rangers Cuku Nyinyi juga ditujukan untuk mendukung pengembangan kawasan ekowisata Mangrove Cuku Nyiyi sehingga dapat meningkatkan multiplier effect untuk masyarakat sekitar.

Masyarakat turut dilibatkan dalam program mulai dari pengembangan Ekowisata Mangrove Cukuh Nyinyi, edukasi mangrove, ekstrakurikuler mangrove, hingga pemberdayaan UMKM masyarakat dalam kegiatan Bank Sampah Peduli Akan Sampah Sidodadi (PASS).

Saat ini terdapat dua UMKM di desa Sidodadi yakni Kerang Unyu dan UMKM Buana Batik mampu menghasilkan omset puluhan juta per tahun berkat program tersebut.

Heri melanjutkan, melalui program ini juga diharapkan Ecowisata Mangrove Cukuh Nyinyi nantinya mampu menjadi kawasan ecowisata berstandar nasional.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya