Berita

Ilustrasi/Dok. RMOL

Tekno

Beralih dari iMessage Apple, 100 Juta Warga AS Kini Doyan Pakai WhatsApp

SENIN, 29 JULI 2024 | 13:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aplikasi perpesanan sejuta umat WhatsApp akhirnya berhasil mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan di Amerika Serikat (AS).

Hal ini menjadi prestasi tersendiri bagi WhatsApp, sebab tidak seperti di tempat lain di dunia, AS selama ini dikenal sebagai pasar yang dikuasai iMessage Apple.

“Ini adalah pertama kalinya data mengenai pengguna dirilis sejak Meta mengakuisisi aplikasi perpesanan dan menunjukkan bagaimana platform perpesanan, yang sudah menjadi aplikasi perpesanan terbesar di dunia, telah mengalami pertumbuhan luar biasa di AS,” kata Ashley O' Reilly, juru bicara WhatsApp dalam siaran pers, seperti dikutip dari Mac Daily, Senin (29/7).

Informasi menyebutkan pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk WhatsApp di AS adalah Los Angeles, New York, Miami, dan Seattle. Perusahaan tersebut juga mengatakan telah mengalami pertumbuhan signifikan di wilayah Selatan, dengan Texas memiliki lebih dari 10 juta pengguna.

WhatsApp merupakan aplikasi populer di seluruh dunia, dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Perusahaan ini secara historis berfokus pada negara-negara seperti India, yang merupakan basis pengguna WhatsApp terbesar dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif setiap bulannya, serta Brasil dan Indonesia.

Ini adalah pertama kalinya WhatsApp mengungkapkan data di AS. Analis berasumsi hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan orang-orang di AS yang masih enggan memasang aplikasi milik Meta tersebut.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

Jupiter Protes Razia Barang Impor Ilegal ke Pedagang: Nasib UMKM Makin Ambyar

Jumat, 19 Juli 2024 | 11:02

KPK Tindak Tiga Rumah Sakit Pelaku Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:17

Menkeu: Inggris Bangkrut, Kondisi Keuangan Hancur

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:54

Christine Hutabarat Dicecar Soal Akuisisi Diduga Korupsi di ASDP

Rabu, 24 Juli 2024 | 13:52

UPDATE

Buru Harun Masiku, KPK Kembali Periksa Wahyu Setiawan

Senin, 29 Juli 2024 | 10:05

Emas Antam Naik Lagi, Termurah Dibanderol Rp751 Ribu

Senin, 29 Juli 2024 | 09:49

Iran Kecam Penutupan Pusat Keislaman di Jerman

Senin, 29 Juli 2024 | 09:35

Bocoran Terbaru iPhone 17 Slim, Hanya Dibekali Satu Kamera Belakang

Senin, 29 Juli 2024 | 09:27

PAN Ingatkan Muhammadiyah Hati-hati Kelola Tambang

Senin, 29 Juli 2024 | 09:16

Siapa Sebenarnya Pelaku Pembantaian Golan, Israel atau Hizbullah?

Senin, 29 Juli 2024 | 09:15

Di Tengah Skandal Bapanas-Bulog, Pakar Ingatkan Dampak Stok Beras Terhadap Harga Pasar

Senin, 29 Juli 2024 | 09:07

PBNU Perlu Lupakan PKB

Senin, 29 Juli 2024 | 09:04

Tersandung Skandal Drone Mata-mata di Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timnas Kanada Minta Maaf

Senin, 29 Juli 2024 | 08:52

IHSG Diproyeksi Menguat Dipicu Indeks Global

Senin, 29 Juli 2024 | 08:40

Selengkapnya