Berita

Ilustrasi/Press TV

Dunia

Iran Kecam Perlindungan Ekstra untuk Atlet Israel di Olimpiade Paris

KAMIS, 25 JULI 2024 | 15:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penerimaan dan perlindungan yang diberikan panitia Olimpiade Paris kepada atlet Israel, tidak dapat diterima oleh Iran.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Iran menilai tim Israel tidak pantas berpartisipasi dalam Olimpiade Paris karena perang dan penderitaan yang terjadi di Jalur Gaza.

"Mereka tidak pantas hadir di Olimpiade Paris karena perang melawan rakyat Gaza yang tidak bersalah,” tegas pernyataan tersebut, seperti dikutip dari The New Arab pada Kamis (25/7).

Kemlu Iran juga menilai pengetatan keamanan yang diberlakukan panitia Olimpiade Paris terhadap tim Israel seharusnya tidak dilakukan, karena sama saja dengan melindungi pelaku pembantai anak-anak Gaza.

“Mengumumkan penerimaan dan perlindungan delegasi rezim Zionis teroris apartheid berarti memberikan legitimasi kepada para pembunuh anak-anak,” tegasnya.

Iran tidak mengakui Israel dan melarang semua kontak antara atlet Iran dan Israel.

Republik Islam telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai inti dari kebijakan luar negerinya sejak revolusi Islam tahun 1979.

Pada bulan Februari, federasi sepak bola Iran meminta badan pengelola olahraga tersebut, FIFA, untuk menangguhkan mitranya dari Israel karena perang di Gaza.

Agustus lalu, pihak berwenang Iran memberlakukan larangan seumur hidup terhadap atlet angkat besi Mostafa Rajaei setelah ia berjabat tangan dengan pesaing asal Israel di sebuah acara di Polandia.

Pada tahun 2021, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendesak para atlet untuk tidak bertanding dengan Israel untuk sebuah medali.

Sementara itu, perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan kematian 1.197 orang di Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Serangan balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 39.090 orang dan melukai 90.147 orang di Gaza, yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

UPDATE

Naufal Setyo Ikut Seleksi Akpol Kali Ketiga, Ingin jadi Polisi Ilmuwan

Kamis, 25 Juli 2024 | 16:00

Heru Budi Lanjutkan Prestasi Anies Raih WTP

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:59

Iran Kecam Perlindungan Ekstra untuk Atlet Israel di Olimpiade Paris

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:53

Jelang HUT RI, IKN Ditutup untuk Umum

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:49

Israel Harus Patuhi Keputusan ICJ Jika Tidak Mau Dikucilkan Dunia

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:38

Putra Suku Dayak Ini Lebih Sreg Masuk Akpol Ketimbang Jadi Dokter

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:28

Respons Fadli Zon Diisukan Jadi Menlu

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:11

Hadir di G20 Brazil, Indonesia Terus Berproses Menjadi Anggota OECD

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:09

Presiden Israel Dilarang Turun dari Pesawat Paris, Ada Apa?

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:01

Kepada Negara MSG, Puan Jamin Pembangunan Papua

Kamis, 25 Juli 2024 | 14:54

Selengkapnya