Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi/Ist
Keperkasaan Anies Baswedan dalam bursa Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 belum dilewati kandidat lain. Merujuk survei terbaru Indikator Politik Indonesia, Anies ditempel ketat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan menyusul nomor tiga ada Ridwan Kamil (RK).
Namun demikian, Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi melihat ada tren menarik jika ketiga kandidat dipaksa berhadapan (head to head).
Burhanuddin berujar, RK yang berada di posisi tiga justru lebih kompetitif dibanding Ahok saat melawan Anies.
"Kalau misalnya yang di-
zoom in Anies vs RK, suara pemilih Ahok cenderung lari ke RK (menjadi) 20 persen. Suara RK awalnya 18,9 persen (dalam simulasi tiga nama), langsung melonjak 38,8 persen (ketika berhadapan dengan Anies)," kata Burhanuddin dalam keterangannya, Kamis (25/7).
Saat dihadapkan tanpa nama Ahok, Anies meraih 50,1 persen, sementara RK 38,8 persen. Adapun ketika
head to head Anies vs Ahok, Anies meraih dukungan 52 persen dan Ahok 42 persen.
"Jadi meskipun Ahok nomor 2 di bawah Anies dalam semua simulasi, tetapi kalau melihat tren ini (peralihan pendukung Ahok), sepertinya RK lebih kompetitif melawan Anies ketimbang Ahok," sambungnya.
Sementara jika tanpa nama Anies, Burhanuddin mengurai
head to head antara Ahok vs Ridwan Kamil hasilnya sama-sama mendapatkan dukungan 44,7 persen.
Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Anies tertinggi dengan 43,8 persen, disusul Ahok 32,1 persen, dan Ridwan Kamil 18,9 persen.
Di sisi lain, Burhanuddin mencermati ada kekhawatiran dari Partai Golkar yang menganggap RK belum cukup kompetitif bersaing di Pilgub Jakarta.
"Muncul kekhawatiran dari internal Partai Golkar (bahwa) RK tidak kompetitif. Kalau di lihat dari atas permukaan, iya, sepertinya Ridwan Kamil kalah dengan mudah. Tapi data menunjukkan RK tidak semudah itu dikalahkan," tegasnya.
Apalagi, Ahok pernah tersandung kasus penistaan agama pada 2016-2017. Kasus inilah yang membuat suara Ahok stagnan.
"Suara Ahok semacam flat, tidak mampu menarik basis pemilih, terutama muslim, konservatif di Jakarta," pungkas Burhanuddin.
Survei Indikator dilakukan pada 18 sampai 26 Juni 2024 dengan melibatkan 800 warga Jakarta yang telah memiliki hak pilih sebagai responden.
Pemilihan sampel menggunakan metode
multistage random sampling. Sementara
margin of error survei ini sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.