Berita

Sofyan Tan berbicara pada Workshop Pendidikan di Hotel Putra Mulia, Medan/RMOLSumut

Politik

dr Sofyan Tan: Anggaran Program Makan Siang Gratis Bikin Cemas

RABU, 24 JULI 2024 | 22:58 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Anggota Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan menyampaikan pentingnya pendidikan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, namun tak dipungkirinya semakin hari kebijakan politik semakin membuat cemas. Hal itu disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam kunjungan kerja pada kegiatan Workshop Pendidikan dengan Tema Menciptakan Pembelajaran yang Solutif, Gemar Belajar, Gemar Berbagi dan Kolaboratif di Hotel Putra Mulia, Medan, Rabu (24/7).
 
Sofyan Tan mengungkapkan, mandatory spending untuk anggaran pendidikan sesuai amanat konstitusi yakni mengalokasikan 20% dari total APBN ternyata belum terimplementasi dengan baik. Sebab dari total anggaran belanja negara 2024 sebesar Rp 3.325 triliun, seharusnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengelola Rp 655 triliun. 

“Namun kenyataannya Kemendikbud Ristek hanya kebagian Rp 98,9 triliun atau sekitar 15%. Selebihnya, anggaran pendidikan tersebut, dibagi-bagi ke banyak Kementerian lain,” katanya.


 Menurutnya, jika negara ingin mewujudkan Indonesia emas tahun 2045, anggaran pendidikan yang 20% tersebut harus dikelola sepenuhnya oleh Kemendikbud Ristek.

Apalagi yang membuatnya tak habis pikir, belakangan pemerintah malah gencar memikirkan anggaran makan siang gratis yang bakal menelan  anggaran sebesar Rp 71 triliun. 

“Ini yang bikin cemas,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu.
 
Sofyan Tan pun mengkritik anggaran makan siang gratis yang jumlahnya mendekati anggaran yang dikelola Kemendikbud Ristek. Menurutnya salah langkah jika makan siang gratis dianggap kebijakan untuk mengatasi stunting. Sebab stunting harusnya dicegah saat anak masih dalam kandungan, bukan saat anak sudah besar. 

“Ini bukan cegah anak stunting tapi bikin gemuk pelaksana pengadaannya,” kata Sofyan Tan.
 
Sofyan Tan menegaskan, jika pemerintah serius mewujudkan cita-cita Indonesia emas, maka kualitas sumber daya manusianya harus disiapkan. Untuk mempersiapkannya tentu dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Tentu saja kualitas pendidikan hanya bisa diwujudkan jika gurunya disejahterakan. Konsep pendidikan terbaik sekalipun tidak akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan jika masih ada guru honor yang digaji Rp500 ribu per bulan.
 
“Kita letakkan visi 100 tahun merdeka Indonesia menguasai perekonomian dunia. Tapi kita tidak bicara bagaimana menciptakan guru yang berkualitas dengan gaji yang pantas. Bisa-bisa kita bukan menguasai perekonomian dunia, tapi menguasai jumlah penduduk di dunia,” pungkasnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya