Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ekonomi Lesu, Bank Sentral China Pangkas Bunga Acuan Jangka Pendek

SELASA, 23 JULI 2024 | 09:53 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Rakyat China (PBOC) memangkas suku bunga pinjaman acuan jangka pendek untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun.

Seperti dikutip Reuters, Senin (22/7), PBOC menurunkan suku bunga reverse repo tujuh hari sebesar 10 basis poin menjadi 1,7 persen, dari sebelumnya 1,8 persen.

Suku bunga dasar pinjaman (LPR) 1 tahun diturunkan menjadi 3,35 persen dari sebelumnya 3,45 persen, sedangkan LPR 5 tahun diturunkan menjadi 3,85 persen dari 3,95 persen.

PBOC dalam pernyataannya mengatakan kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan mekanisme operasi pasar terbuka dan meningkatkan dukungan finansial untuk perekonomian.

Namun, pemangkasan bunga ini dilakukan setelah data resmi yang dirilis minggu lalu menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara Tirai Bambu yang hanya 4,7 persen. Angka ini melambat pada periode April-Juni ke laju terburuk dalam lima kuartal. 

Menurut para analis, belanja konsumen yang goyah telah merusak ledakan ekspor, sehingga memberikan tekanan kepada para pembuat kebijakan untuk meningkatkan dukungan, salah satunya dengan menurunkan suku bunga.

"Pemotongan hari ini adalah langkah yang tidak terduga, kemungkinan besar disebabkan oleh perlambatan tajam dalam momentum pertumbuhan pada kuartal kedua serta seruan untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini pada sidang pleno ketiga," kata Larry Hu, kepala ekonom Tiongkok di Macquarie

Seperti diketahui, negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini tengah berada di ambang deflasi dan menghadapi krisis properti yang berkepanjangan, dengan melonjaknya utang, serta melemahnya sentimen konsumen dan bisnis. 

Ketegangan perdagangan juga meningkat karena para pemimpin global semakin waspada terhadap dominasi ekspor China.

“Fakta bahwa PBOC tidak menunggu The Fed melakukan pemotongan suku bunga terlebih dahulu menunjukkan bahwa pemerintah mengakui adanya tekanan terhadap perekonomian Tiongkok,” kata presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, Zhang Zhiwei.

Setelah penurunan suku bunga, yuan Tiongkok terpantau turun ke level terendah dalam dua minggu di 7,2750 per dolar, sebelum mengurangi beberapa kerugian.

Sementara imbal hasil (yield) obligasi negara China turun secara keseluruhan, dengan obligasi bertenor 10 tahun dan 30 tahun turun sebanyak 3 basis poin, sebelum stabil pada masing-masing 2,24 persen dan 2,45 persen.

Di sisi lain, Treasury berjangka 30 tahun Tiongkok untuk pengiriman September 2024 naik 0,33 persen pada perdagangan sore pada hari Senin.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya