Berita

Joe Biden-Jokowi/Net

Bisnis

Senior Jokowi Mundur, IHSG dan Rupiah Siap Maju?

SENIN, 22 JULI 2024 | 08:11 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Pentas demokrasi di Amerika Serikat akhirnya mememui babak baru. Capres uzur dari Partai Demokrat, Joe Biden menyatakan mundur dari pencapresan usai menghadapi serangkaian desakan yang kian keras dari banyak pihak.

Dalam kesempatan pernyataan pengunduran dirinya, opa Biden juga memberikan dukungan pada Kamala Haris, sang wapres, sebagai penggantinya untuk maju dalam pencapresan. Joe Biden, yang dalam sebuah kesempatan disebut oleh Presiden Jokowi sebagai seniornya itu, akhirnya segera pensiun mengikuti jejak pendahulunya, Barack Obama.

Laporan lebih lanjut menyebutkan, usai pernyataan mundur Biden tersebut, gerakan donasi untuk pencapresan Kamala Haris yang dengan cepat mengalir deras. Situasi ini memberikan harapan bagi partai Demokrat untuk menundukkan Trump yang sedang meroket dukungan publiknya usai kasus penembakan meski masih harus bekerja sangat keras.

Sentimen dari ranah perpolitikan AS mulai menjadi perhatian investor di bursa saham global. Laporan terkini menunjukkan gerak indeks Wall Street yang mencoba beranjak naik moderat di pasar spot usai pengunduran opa Biden.

Bekal sentimen terkini dari Amerika ini, dipastikan juga akan menjadi perhatian bagi pelaku pasar di Asia dalam mengawali sesi perdagangan pekan ini. Catatan tim riset rmol.id menunjukkan, sejumlah sentimen agenda rilis data perekonomian yang akan menyita perhatian pelaku pasar dalam sepanjang pekan ini.

Diantaranya adalah rilis data pmi flash dari kawasan Eropa dan AS yang akan dilakukan pada Rabu depan. Pada hari berikutnya, rilis data PDB dan tunjangan pengangguran AS akan menjadi menu investor, dan menutup pekan ini, investor akan tersita perhatian nya pada pertemuan G20.

Sementara pada Bursa Saham Indonesia, pelaku pasar masih akan mendapatkan sajian tambahan sentimen domestik, yaitu dari rilis data FDI yang akan dilakukan pada awal pekan ini, Senin 21 Juli 2024 jam 11.00 WIB.

Laporan terkait lainnya menyebutkan, sentimen dari lumpuhnya jaringan internet global akibat update software CrowdStrike yang sempat menghadirkan gangguan layanan secara global, juga masih menjadi perhatian investor.

Pantauan terkini dari sesi pembukaan perdagangan di Bursa Utama Asia memperlihatkan, sikap investor yang masih menunggu hingga membuat gerak Indeks cenderung berada di rentang terbatas. Hingga ulasan Ini disunting, indeks KOSPI (Korea Selatan) melemah tipis 0,07 persen di 2.792,81 sementara indeks Nikkei (Jepang) turun moderat 0,6 persen di 39.822,36 dan indeks ASX 200 (Australia) terkoreksi 0,76 persen di 7.911,0.

Investor di Bursa Saham Indonesia juga diperkirakan akan mengikuti kecenderungan di Asia dalam mengawali sesi perdagangan pekan ini. Kecenderungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menginjak zona penguatan dalam taraf moderat peluangnya berimbang dengan gerak koreksi terbatas. Gerak IHSG dimungkinkan untuk sedikit maju alias naik moderat, terutama bila mendapat sokongan yang signifikan dari rilis data FDI siang nanti.

Sebagai catatan tambahan, gerak IHSG pada sesi perdagangan akhir pekan lalu yang mencoba berbalik mengikis koreksi pada detik akhir penutupan sesi, setelah secara konsisten terdampar di zona pelemahan tajam di sepanjang sesi perdagangan. Pola demikian menunjukkan, sikap pelaku pasar di Jakarta yang sesungguhnya masih memiliki optimisme di tengah kesuraman dan keraguan di Bursa global.

Situasi tak jauh berbeda juga diperkirakan mendera mata uang Rupiah. Hal Ini terutama setelah mengalami serangkaian tekanan jual pada sesi perdagangan pekan lalu. Prospek cerah Rupiah hari Ini juga mendapatkan sokongan dari pasar uang global, di mana hingga pagi ini terlihat seluruh mata uang utama Dunia yang menginjak zona penguatan terbatas. Pantauan terkini tim riset rmol.id memperlihatkan, Euro, Pound, Dolar Australia dan Dolar Kanada yang terlihat berupaya rebound dari titik terlemahnya di sesi Senin pagi Ini waktu Indonesia Barat.

Tinjauan teknikal terkini juga memperlihatkan, tren penguatan Rupiah yang masih kukuh untuk melanjutkan gerak maju. Dan koreksi yang terjadi di sesi akhir pekan lalu sebagai tak lebih dari konsekuensi teknikal yang sangat wajar usai mengalami serangkaian tekanan beli yang signifikan.

Populer

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Setelah Akuisisi Saham Proline, Prodia Bidik Tambahan Pertumbuhan Laba 3 Persen

Senin, 22 Juli 2024 | 07:51

Serap Aspirasi, Ono Bersama Preman Pensiun Sambang Pasar

Senin, 22 Juli 2024 | 07:35

Siang Ini, BEM SI Gelar Aksi Adili Jokowi

Senin, 22 Juli 2024 | 07:11

Gerindra Apresiasi Keseriusan JM

Senin, 22 Juli 2024 | 07:02

Trump Sebut Harris Lebih Mudah Dikalahkan Dibanding Biden

Senin, 22 Juli 2024 | 06:59

PKB dan PDIP Masih Cari Kesamaan untuk Raih Kemenangan

Senin, 22 Juli 2024 | 06:41

Biden Mundur dari Pencalonan, Tunjuk Harris Jadi Pengganti

Senin, 22 Juli 2024 | 06:34

Intens Komunikasi dengan Golkar, PDIP Batang Siapkan Kejutan

Senin, 22 Juli 2024 | 06:30

Pemberdayaan Wanita Kunci Utama Pencegahan KDRT

Senin, 22 Juli 2024 | 06:14

Hanya Kurang 1 Kursi, Muchendi Optimistis Raih Dukungan Koalisi

Senin, 22 Juli 2024 | 05:59

Selengkapnya