Juru bicara Houthi, Brigjen Yahya Saree/Net
Menyusul serangan di kota pelabuhan Hodeidah, kelompok militer Houthi melancarkan langkah balasan dengan menyerang kota resor Eilat di Laut Merah Israel pada Minggu (21/7).
Angkatan bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Houthi mengumumkan dua operasi militer besar, satu terhadap sasaran Israel di Umm Al-Rashrash (Eilat) dan satu lagi terhadap kapal AS di Laut Merah.
“Kami menargetkan sasaran-sasaran penting di daerah Umm al-Rashrash di selatan Palestina yang diduduki dengan sejumlah rudal balistik, dan alhamdulillah, operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya,” kata juru bicara Houthi, Brigjen Yahya Saree, seperti dimuat
Middle East Monitor.
Saree juga mengungkapkan bahwa operasi militer yang melibatkan angkatan laut, drone, dan unit rudal berhasil menyerang kapal AS Pumba di Laut Merah.
“Operasi tersebut menyebabkan kapal terkena serangan langsung, alhamdulillah,” Saree menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Saree kembali menggarisbawahi dukungan Yaman terhadap kemerdekaan Palestina.
“Agresi ini tidak akan menghalangi Yaman yang besar dari pendiriannya yang teguh terhadap penindasan terhadap rakyat Palestina," ujarnya.
Serangan di Eilat terjadi menyusul serangan udara Israel terhadap pelabuhan Hodeidah dan pembangkit listrik di Yaman, yang mengakibatkan korban sipil dan kebakaran besar.
Kementerian Kesehatan Yaman melaporkan bahwa tiga orang tewas dan 87 lainnya luka-luka dalam serangan ini, banyak di antaranya menderita luka bakar parah.
Serangan Israel tersebut merupakan respons terhadap serangan pesawat tak berawak mematikan yang diluncurkan oleh militer Yaman pada hari Jumat (19/7) yang berhasil menargetkan Tel Aviv, yang mengakibatkan satu kematian dan beberapa lainnya luka-luka.