Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Skandal Beras Impor Bapanas-Bulog Potensi Bebani Devisa Negara

JUMAT, 19 JULI 2024 | 09:34 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tidak hanya soal gejolak harga, tetapi skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog 2024 akan membebani devisa negara di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah dihadapan Dolar Amerika Serikat (AS).

Demikian dikatakan ekonom Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra menanggapi skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog yang berpotensi membuat negara rugi hingga Rp 8,5 triliun.

Kasus yang dilaporkan Studi Demokrasi Rakyat (SDR) ke KPK turut menyeret nama kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

"Banyaknya impor dengan kurs yang semakin lemah akan menguras devisa dan sekaligus mengurangi pertumbuhan ekonomi," ujar Gede kepada wartawan, Jumat (19/7).

Gede menagih pertanggungjawaban dari Bapanas-Bulog terkait potensi terbebaninya devisa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi imbas skandal mark up impor beras tersebut.

Gede melanjutkan, Bapanas dan Bulog pimpinan Arief Prasetyo Adi-Bayu Krisnamurthi juga harus dapat menjawab secara gamblang tudingan dari keterlibatan dari skandal mark up dengan nilai kerugian mencapai Rp8,5 triliun tersebut.

"Bulog dan Bapanas harus menjawab potensi mark up impor beras yang dituduhkan banyak pihak," pungkasnya.

Populer

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

KPK Perlu Selidiki Program KKP Ekspor BBL Berkedok Budidaya

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:28

UPDATE

China Potensi Monopoli Pasar Ekonomi Digital Indonesia

Jumat, 19 Juli 2024 | 10:07

Langgar Konstitusi, Anthony Budiawan: UU IKN Wajib Batal

Jumat, 19 Juli 2024 | 10:04

Subsidi BBM Harusnya Dinikmati DTKS Bukan Orang Kaya

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:44

Skandal Beras Impor Bapanas-Bulog Potensi Bebani Devisa Negara

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:34

Negara Pelaku Genosida Israel Tak Layak Ikut Olimpiade Paris

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:34

Memecat Guru dengan Istilah Cleansing Melanggar HAM

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:31

Indonesia Kecam Upaya Israel Halangi Kemerdekaan Palestina

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:25

Kader Golkar Serukan Dalang Pembakaran Rumah Wartawan Diungkap

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:14

Komisi X Minta Semua Pihak Duduk Bersama soal Nasib Guru Honorer

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:14

Komisi X: Istilah Cleansing untuk Guru Honorer tidak Humanis

Jumat, 19 Juli 2024 | 09:05

Selengkapnya