Berita

Ilustrasi/Net

Otomotif

Amerika Siapkan Aturan untuk Batasi Software Kendaraan China

KAMIS, 18 JULI 2024 | 17:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Departemen Perdagangan kembali merencanakan sebuah tindakan tegas terkait pembatasan teknologi China yang terkait dengan kendaraan.

Kepala kontrol ekspor AS Alan Estevez mengatakan larangan terbaru akan berupa pembatasan pada beberapa perangkat lunak yang dibuat di China serta negara-negara lain yang dianggap musuh.

"Kami sedang melihat beberapa komponen dan beberapa perangkat lunak - bukan keseluruhan mobil - tetapi beberapa komponen penggerak utama kendaraan yang mengelola perangkat lunak dan mengelola data di sekitar mobil itu harus dibuat di negara sekutu," kata Estevez pada sebuah forum di Colorado, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/7).


Mobil terhubung atau connected cars memiliki perangkat keras jaringan terintegrasi terpasang yang memungkinkan akses internet, sehingga memungkinkan mobil berbagi data dengan perangkat di dalam dan luar kendaraan.

Estevez mengatakan bahwa ancaman itu serius.

"Mobil adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Mobil Anda tahu banyak tentang Anda. Mobil Anda mungkin mendapatkan pembaruan perangkat lunak, baik itu kendaraan listrik atau kendaraan bermesin pembakaran otonom," ujarnya.

"Mobil modern memiliki banyak perangkat lunak di dalamnya. Mobil ini mengambil banyak gambar. Mobil ini memiliki sistem penggerak. Mobil ini terhubung ke telepon Anda. Mobil ini tahu siapa yang Anda hubungi. Mobil ini tahu ke mana Anda pergi. Mobil ini tahu banyak tentang Anda," demikian Estevez.

Kementerian luar negeri China sebelumnya mendesak Amerika Serikat untuk menghormati hukum ekonomi pasar dan prinsip persaingan yang adil.

China berpendapat bahwa mobil-mobil dari negaranya populer secara global karena mereka muncul dari persaingan pasar yang ketat dan inovatif secara teknologi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya