Kelompok Aksi Bela Suara Indonesia Timur (ABSIT), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/7)/RMOL
Aksi demonstrasi digelar sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai kelompok Aksi Bela Suara Indonesia Timur (ABSIT), di depan Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/7).
Pantauan RMOL di lokasi, massa aksi yang berjumlah puluhan orang membawa satu buah mobil komando untuk menyampaikan tuntutan-tuntutannya kepada Bawaslu.
Salah seorang orator menyampaikan poin utama tuntutannya kepada Bawaslu. Yaitu meminta untuk mengusut dugaan praktik jual beli suara di pemilihan legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, khususnya daerah pemilihan (Dapil) Jakarta Utara.
"(Diduga terjadi)
money politic, jual suara, itu menjual suara rakyat, khususnya di Tanjung Priok," ujar seorang orator.
Praktik kotor diduga dilakukan oleh KPU Daerah Jakarta Utara, karena mengubah hasil perolehan suara salah satu calon anggota legislatif (caleg) asal Papua yang maju melalui Dapil Jakut.
"Suara teman-teman kita dari Indonesia Timur, perlu dikawal," kata orator tersebut.
Oleh karena itu, menurut sang orator, Bawaslu mesti turun tangan menyelesaikan dugaan pelanggaran yang terjadi pada Pileg DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta Utara.
"Kembalikan suara-suara yang diduga sudah dijualbelikan KPU DKI dan KPU Jakarta Utara," tegas orator tersebut.