Berita

Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kadin Indonesia, Triawan Munaf dalam seminar internasional bertajuk “2024 International Discussion on Creative Economy: Creative Economy, Our Common Future” (IDCE 2024) pada Kamis (18/7)/RMOL

Bisnis

Sektor Ekraf Indonesia Diprediksi akan Sumbang 10 Persen PDB Dunia pada 2030

KAMIS, 18 JULI 2024 | 13:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia diproyeksikan akan menyumbang 10 persen terhadap PDB dunia pada 2030 mendatang.

Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kadin Indonesia, Triawan Munaf, mengatakan bahwa saat ini sektor ekraf dalam negeri telah berhasil mempekerjakan lebih dari 22 juta orang dan menyumbang lebih 7,8 persen terhadap PDB.

“Ekonomi Kreatif mempekerjakan lebih dari 22 juta orang dan menyumbang lebih dari 82 miliar dolar AS terhadap PDB, dan pada tahun 2030 diperkirakan akan sumbang 10 persen PDB dunia,” kata Triawan dalam seminar internasional bertajuk “2024 International Discussion on Creative Economy: Creative Economy, Our Common Future” (IDCE 2024) pada Kamis (18/7).


Menurut Triawan, meski industri kreatif masih terbilang baru, namun sektor ini mampu mencapai pertumbuhan yang cepat di dunia.

“Industri kreatif ini masih muda, namun juga merupakan salah satu sektor ekonomi dengan pertumbuhan tercepat dan paling dinamis, dengan pendapatan sebesar 2 triliun Dolar AS dan mempekerjakan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia,” sambungnya, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Adapun sektor-sektor penting seperti kuliner, kerajinan, dan hiburan disebut menjadi salah satu yang berkontribusi paling besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kita juga harus ingat bahwa hal ini juga menjadi pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.

Dikatakan Triawan, sektor ekraf ini bersifat unik karena mampu melampaui batas geografi, gender, ras, atau status ekonomi dalam perkembangannya.

“Keunikan inilah yang memungkinkan ekonomi kreatif menjadi pilar utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG yang mendorong inklusi sosial dan dialog antar budaya,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya