Berita

Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden UEA Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi pada Rabu, 17 Juli 2024/Net

Dunia

Balik dari UEA, Jokowi Boyong Delapan Kesepakatan Kerjasama

KAMIS, 18 JULI 2024 | 11:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden RI, Joko Widodo telah menyelesaikan kunjungan selama dua harinya di Uni Emirat Arab (UEA) pada 16-17 Juli 2024.

Menurut laporan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, selama lawatan tersebut, Jokowi menggelar pertemuan terbatas atau tete-a-tete dengan Presiden UEA Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi.

Dikatakan bahwa kedua pemimpin itu menyaksikan delapan kesepakatan deliverables yang ditandai dengan adanya nota kesepahaman (MoU).

"Di sela-sela pertemuan bilateral, kedua pemimpin juga menyaksikan pengumuman delapan kesepakatan deliverables kunjungan," ungkap Retno dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/7).

Kesepakatan kerjasama yang berhasil ditandatangani tersebut ialah:

1. MoU antara Kementerian BUMN dan Eagle Hills terkait turisme dan transportasi udara

2. MoU antara Nusantara Capital Authority dan Dubai International Financial Centre Authority terkait pembentukan Financial Centre di IKN

3. MoU antara BRIN dan Emirates Nuclear Energy (ENEC) terkait energi nuklir

4. MoU antara BI dan UAECB terkait sistem pembayaran

5. MoU antara Kementerian Keuangan dan Ministry of Finance terkait Public Finance Management

6. Framework Agreement antara PT DI & PAL Aerospace terkait Technology Transfer of Maritime Patrol Aircraft and Anti-Submarine Warfare

7. MoU antara Masdar dan PLN Icon+ untuk Joint Assessment and Study instalasi Solar Rooftop bidang komersil dan industrial di Indonesia

8. MoU antara Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund United Arab Emirates dan Kemenkomarves terkait pembangunan Sheikh Mohamed bin Zayed and Joko Widodo International Mangrove Research Center di Bali.

Menlu RI menyebut UEA sebagai salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah. Dalam 10 tahun terakhir ini hubungan kedua negara berkembang dengan cepat.

Angka perdagangan di tahun 2015 sampai 2023 mengalami peningkatan 52 persen. Nilai perdagangan di tahun 2023 mencapai 3,282 miliar dolar AS.

"Selain mengalami peningkatan angka perdagangan bilateral, posisi Indonesia juga bergerak dari defisit menjadi surplus. Tahun 2023, Indonesia mencatatkan surplus sebesar 0,29 miliar dolar AS," paparnya.

Populer

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

KPK Perlu Selidiki Program KKP Ekspor BBL Berkedok Budidaya

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:28

Pejabat PLN Resmi Ditahan KPK

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:23

UPDATE

Jam Mengajar Dipangkas Kepsek, Guru Honorer Lapor Disdik

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:55

Sektor Ekraf Indonesia Diprediksi akan Sumbang 10 Persen PDB Dunia pada 2030

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:54

Apresiasi Pengunduran Diri Gibran, Mardani: Urusan Bangsa Lebih Besar Ketimbang Satu Kota

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:52

Guru Honorer Terdampak Cleansing Bisa Mengajar di Sekolah Swasta

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:38

Usut Korupsi di PT ASDP Indonesia Ferry, KPK Panggil 2 Saksi

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:37

AS Hentikan Operasi Dermaga Darurat Gaza, Klaim Misi Selesai

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:33

Saham ABMM Menggoda, Investor Kawakan Ini Borong Terus

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:29

Tiga Jam Seminggu di Depan Layar Gadget Bisa Kurangi Perilaku Buruk Anak

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:15

Indonesia Dilanda Krisis Pelayanan Kesehatan

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:13

Pendukung Trump Ramai-Ramai Pakai Perban di Telinga, Ada Apa?

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:03

Selengkapnya