Berita

Yair Netanyahu dan ayahnya, Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Anak Netanyahu Berani Sebut Qatar Negara Sponsor Teroris

RABU, 17 JULI 2024 | 17:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Putra Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yakni Yair Netanyahu menjadi sorotan publik usai melontarkan pernyataan kontroversial tentang Qatar.

Berbicara di panel konferensi Gereja Evangelis di Miami, Florida, Amerika Serikat, Yair mengatakan bahwa saat ini Qatar merupakan negara sponsor terorisme, selain Iran.

"Ini adalah negara kaya yang, karena alasan tertentu, menerima perlakuan karpet merah di Washington dan New York, namun mereka adalah penyandang dana terorisme terbesar kedua di dunia setelah Iran," ujarnya, seperti dimuat Middle East Monitor pada Rabu (17/7).

Putra Netanyahu juga menuduh Qatar  telah mendanai aksi protes mahasiswa  Amerika pro-Palestina yang sempat ricuh beberapa bulan lalu.

"Target sebenarnya mereka adalah meruntuhkan tatanan sosial di Amerika Serikat. Israel hanyalah sebuah eksperimen untuk melihat seberapa baik pasukan penindas dan perusuh ini bekerja ketika mereka benar-benar ingin memanfaatkannya," paparnya.

Pernyataan Yair muncul di tengah perundingan gencatan senjata, di mana Qatar memainkan peran mediasi yang penting.

Seorang pejabat senior Qatar menegaskan bahwa apa yang dikatakan Yair hanya omong kosong, menilai tindakannya tersebut akan semakin mempersulit negosiasi perang.

"Kata-kata Yair Netanyahu tampaknya disalin langsung dari pedoman organisasi ekstremis yang bermusuhan dan menentang solusi damai terhadap krisis di Gaza,” ujarnya.

Menurut Times of Israel, Yair Netanyahu telah tinggal di Florida sejak tahun lalu setelah orang tuanya dilaporkan meminta dia berhenti memposting di media sosial dan menghindari komunikasi langsung dengan anggota parlemen atau menteri.

Langkah ini menyusul tuduhan bahwa ia mengobarkan ketegangan di Israel dan memperburuk keretakan diplomatik dengan Amerika Serikat.

Selain kehadirannya yang kontroversial di media sosial, yang berujung pada tindakan hukum, Yair juga menghadapi kritik karena tetap tinggal di AS meskipun terjadi perang di negaranya.

Padahal, puluhan ribu pria dewasa Israel yang ada di luar negeri dipaksa kembali ke negaranya untuk bergabung dengan 360.000 tentara cadangan berperang di Jalur Gaza.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya