Berita

Kereta Cepat Whoosh/Ist

Bisnis

Dituding Bikin WIKA Rugi Besar, KCIC Buka Suara

RABU, 17 JULI 2024 | 11:05 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara terkait kehadiran proyek kereta cepat Whoosh yang disebut membuat pemegang saham seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, pihak KCIC mengatakan terkait klaim atau tagihan sebesar Rp5 triliun yang dikeluhkan WIKA disebut dalam proses pembayaran.

"Semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC harus melalui prosedur administrasi agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7) malam.

Menurutnya, pembangunan kereta cepat ini ditujukan untuk kemajuan transportasi di indonesia. Dalam proses pembangunan itu pun proyek Kereta Cepat Whoosh, kata Eva telah mempertimbangkan banyak hal yang telah dikoordinasikan bersama seluruh stakeholder.

"Proyek kereta cepat Whoosh sudah mempertimbangkan banyak hal yang dikoordinasikan bersama seluruh stakeholder yang terlibat," tegasnya.

Lebih lanjut, Eva memamerkan operasional Whoosh yang diklaim terus mengalami peningkatan dimana jumlah perjalanan terus bertambah dari 14 perjalanan reguler per hari di Oktober 2023, menjadi 48 perjalanan reguler per hari sejak Mei 2024, dan akan meningkat hingga 62 perjalanan pada tahun 2025 mendatang.

Selain itu, rata-rata volume penumpang Whoosh perhari, sambung Eva juga mengalami peningkatan secara bertahap dengan rekor penumpang tertinggi saat ini sudah mencapai 24 ribu per hari.

Sebelumnya, perusahaan konstruksi WIKA menyebut Proyek Kereta Cepat Whoosh telah merugikan perusahaan hingga Rp7,12 triliun. Rugi perusahaan itu dilaporkan bengkak hingga 11.860 persen pada tahun lalu.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan perusahaan memang harus menghadapi beban bunga yang tinggi.

Akan tetapi, kerugian WIKA lainnya, kata Agung disebabkan oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), atau anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memegang mayoritas saham KCIC sebesar 60 persen. WIKA sendiri menjadi salah satu pemegang saham PSBI dengan kepemilikan 38 persen saham.

"Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang memang dari penyertaan saja kita sudah Rp6,1 triliun," ungkap Agung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7).

"Kemudian, yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun. Sehingga hampir Rp12 triliun," tuturnya.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Irwasum Polri Pimpin Panen Jagung Serentak di Madiun

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:40

Alex Indra Minta Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Pangan di Ramadan dan Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:37

Pemerintah dan Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:34

Cak Imin Ceramahi Mendes Yandri: Hati-Hati jadi Pejabat

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:24

Kelompok Ini Berhak Dapat Layanan Transportasi Gratis di Jakarta

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:23

Satgas Damai Cartenz Buru Enam Napi Lapas Wamena yang Kabur

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:08

Cagub Papua Mathius Fakhiri: Keadilan Akhirnya Datang Juga

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:07

PKS Siapkan Berbagai Program Sosial Selama Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:47

KWI Anugerahi Penghargaan Tujuh Organisasi Lintas Iman

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

DPR Ditagih Selesaikan RUU Pemilu

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

Selengkapnya