Berita

Lobster hasil budidaya/Net

Bisnis

Pakar Kelautan: Bangun Dulu Budidaya, Baru Ekspor BBL

RABU, 17 JULI 2024 | 03:00 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Keseimbangan antara kebijakan ekspor Benih Bening lobster (BBL) dan budidaya terus menuai sorotan.

Alih-alih ingin menggenjot Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari ekspor BBL, namun kebijakan ini terjebak dalam ketidakjelasan alur.

Terlebih ketika dikaitkan dengan budidaya lobster di dalam negeri. Hal itu tentu menjadi PR (pekerjaan rumah-red) besar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).  

Kepala Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB University, Prof. Yonvitner menilai bahwa segala kebijakan harus clear terlebih dahulu sehingga tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.

"Harus clear kalau benar-benar mau mengambil kuota untuk ekspor. Nah itu diawasi semua rantai dan semua eksportir juga diawasi dan kemudian berikan efek jarak pada yang melakukan pelanggaran. Tapi (di lain sisi) harus serius dengan budidaya karena jangan menomorduakan budidaya,” kata Prof. Yonvitner kepada RMOL, Selasa (16/7). 

Pasalnya, ketika keran ekspor dibuka yang mengacu pada 3 paket kebijakan KKP, dia melihat BBL lebih diutamakan diekspor (di jual ke luar negeri) daripada ke pembudidaya dalam negeri.   

“Nah itu harus ditutupi lubang itu oleh Pak Menteri. Ditutupi itu bisa dengan berbagai cara, mungkin peran penampung benih harus ditentukan berapa orang dan dia nanti harus menyuplai budidaya dulu, baru ekspor,” imbuhnya.

Terkait kewajiban membudidayakan benur di dalam negeri atau di negara tujuan ekspor lobster juga dinilai janggal. Artinya para penjual BBL dari Indonesia diperbolehkan melakukan budidaya di luar negeri, tempat tujuan ekspor BBL.

“Mindset kita harus membangun budidaya dulu di dalam negeri, bukan sekadar hanya cari untung (lewat ekspor BBL),” tegasnya.

Di sisi lain, Yonvitner juga meragukan sikap pemerintah Vietnam dalam menggandeng pembudidaya Indonesia.

“Saya yakin mereka (Vietnam) akan melindungi pembudidayanya di sana, nah kalau orang lain masuk, saya kira emang kita masuk itu terus di sana akan diakomodasi sama dengan yang lain (pembudidaya Vietnam) di sana? Saya belum tentu yakin,” ungkapnya.

Dia pun membeberkan mengapa pembudidaya Vietnam memiliki keunggulan dalam produksi, karena ditopang oleh pemerintah mulai dari pembiayaan hingga teknologi. 

“Menurut saya Pak Dirjen Budidaya ini serius dalam mengurus budidaya. Urus benar dulu budidaya di beberapa titik potensial itu,” pungkasnya.

Beberapa plot budidaya lobster di Indonesia memang disiapkan oleh pemerintah sejak lama. Salah satunya di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) plus beberapa wilayah lainnya.

Namun hingga kini berapa titik hingga daya tampung serta produksi lobster budidaya masih belum diperoleh redaksi saat mengkonfirmasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya