Presiden Ri Joko Widodo memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Abu Dhabi dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Selasa (16/7)/Repro
Kabar ada 5 warga Nahdliyin yang menemui Presiden Israel, Isaac Herzog, sudah diketahui Presiden Joko Widodo. Namun, Jokowi enggan berkomentar soal hal tersebut.
“Ya ditanyakan saja ke PBNU,” kata Presiden Jokowi singkat, sebelum berangkat untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7).
Jokowi hanya menegaskan, sikap Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina sudah jelas dan tegas, yaitu sesuai Pembukaan UUD 1945.
Indonesia akan konsisten terus mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina, yang selama puluhan tahun menghadapi kekerasan dan pendudukan ilegal oleh Israel.
“Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” ucap Jokowi.
PBNU sendiri sudah menegaskan akan memanggil 5 warga Nahdliyin karena dinilai telah bersikap yang bertentangan dengan prinsip Indonesia membela Palestina.
"(Meminta) Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," kata Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf. dalam keterangannya, Senin (15/7).
Sosok yang akrab disapa Gus Ipul menambahkan, PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom) serta lembaga yang menjadi tempat pengabdian 5 orang tersebut.
Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, lanjut Gus Ipul, bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.
"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," tegasnya.