Berita

Ilustrasi Foto/Ist

Nusantara

Kampus Berubah Menjadi Mesin Neofeodalisme Pencetak Inlander

SELASA, 16 JULI 2024 | 06:27 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Beberapa fenomena yang terjadi pada dunia pendidikan kita saat ini makin memperlihatkan buruknya kualitas serta produk yang dihasilkan.

Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Prof. Daniel M. Rosyid menilai pendidikan Indonesia saat ini makin marak dengan praktik neofeodalisme.

“Neofeodalisme menyuburkan KKN, neofeodalisme juga menghambat kemajuan Indonesia. Persekolahan massal dijadikan instrumen teknokratik untuk menjadikan bangsa ini buruh yang cukup terampil menjalankan mesin-mesin sekaligus cukup dungu untuk setia bekerja bagi pemilik modal,” kata Daniel kepada RMOL, Selasa (16/7).


“Pendidikan bukan lagi mencerdaskan kehidupan bangsa. Elite politik memburu gelar dan jabatan akademik padahal jarang hadir di kampus mendidik mahasiswa,” tambahnya.

Lanjut dia, hal tersebut menjadi bukti bahwa persekolahan dan perkampusan seolah-olah menjadi mesin-mesin neofeodalisme melestarikan sikap inlander.

“Kampus-kampus harus berhenti menjadi pemburu ranking kelas dunia dengan publikasi abal-abal, membangun tembok-tembok tinggi menara gading, menjadi pabrik ijazah,” tegasnya.

Daniel mendorong sudah saatnya sekolah dan kampus membangun tradisi ilmu yang fundamental dan konvivial sehingga mampu membangun peradaban bangsa.

“Mulai dari membangun technology makership, mendidik dan memberdayakan masyarakat serta mendorong transformasi birokrasi menjadi kompeten, meritokratik, dan bebas KKN,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya