Operasi militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza telah berakhir dan kini mereka siap melanjutkan perang ke tahapan berikutnya.
Hal itu diungkap oleh koresponden militer Hillel Bitton Rosen saat diwawancarai oleh saluran televisi Israel Channel 14 pada Minggu (14/7).
Rosen menjelaskan bahwa saat ini memang belum ada pernyataan resmi terkaitan penghentian serangan. Kendati demikian, menurut penuturannya saat ini perang Israel telah memasuki tahapan ketiga.
Dijelaskan Rosen, fase ini memungkinkan serangan Israel tidak seintensif dan sebrutal sebelumnya, hanya terfokus pada sasaran penting.
"Ini berarti serangan lebih terfokus dan tepat berdasarkan kebutuhan intelijen, melakukan manuver yang lebih singkat, dan unit militer bertahan dalam waktu yang lebih singkat," ungkapnya, seperti dimuat
Al Mayadeen.
Rosan menambahkan, tahapan perang baru tersebut bisa berlangsung berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Israel berulangkali menegaskan bahwa alasan mereka menyerang Gaza adalah untuk memusnahkan Hamas.
Selama sembilan bulan terakhir, pasukan militer Israel IDF telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur Gaza dan membunuh hampir 40.000 warga sipil di Gaza.
Penarikan pasukan Israel secara tiba-tiba tanpa memerlukan perjanjian gencatan senjata atau kesepakatan pertukaran tahanan ini menyiratkan bahwa motif mereka sebenarnya adalah menyebabkan kerusakan maksimal pada penduduk sipil.
Sejak dimulainya perang, pihak Israel selalu keras kepala dalam mencapai kesepakatan. Alhasil banyak tawanan yang tewas dalam sembilan bulan terakhir, mereka terbunuh akibat serangan udara tidak pandang bulu oleh IDF.
Blokade Israel di Jalur Gaza juga semakin memperburuk bencana kemanusiaan ini.