Berita

Warga Palestina mengevakuasi korban serangan Israel di Khan Younis, Gaza Selatan pada Minggu, 14 Juli 2024/Net

Dunia

Total Korban Pembantaian Israel di Kamp Mawasi Capai 90 Orang

MINGGU, 14 JULI 2024 | 17:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Laporan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada Minggu (14/7), menyebut jumlah korban tewas akibat pembantaian Israel di kamp pengungsi Mawasi, Khan Younis, Gaza terus bertambah hingga 90 orang. 

Dikatakan bahwa setengah dari korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 300 warga terluka dan banyak di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Tentara Israel mengatakan serangan di wilayah itu menargetkan panglima militer Hamas Mohammed Deif. Tetapi masih belum dikonfirmasi apakah dia ikut terbunuh atau tidak. 


Di sisi lain, Pemimpin Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa Deif baik-baik saja dan klaim Israel untuk menyerang petinggi mereka hanya dijadikan alasan untuk membenarkan tindakan kejahatan mereka di Jalur Gaza.

"Semua korban adalah warga sipil. Apa yang terjadi adalah peningkatan genosida yang berbahaya di tengah dukungan Amerika dan keheningan global,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Al Mayadeen

Pembantaian di kamp Mawasi memicu gelombang kemarahan internasional, dan beberapa pemimpin dunia menyatakan kecaman atas tindakan Israel. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Pa yang terjadi di Gaza bukanlah perang atau pembelaan diri, melainkan genosida. 

"Tidak ada negara, termasuk Turki, yang dapat merasa aman selama Israel mencari keamanannya dengan melakukan pendudukan," tegasnya. 

Kementerian Luar Negeri Turki juga menegaskan bahwa pembantaian Israel terhadap puluhan warga sipil di kamp Mawasi adalah upaya mereka untuk memusnahkan warga Palestina. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani menilai serangan Israel di kamp pengungsi yang dikategorikan zona aman, merupakan kejahatan yang terus-menerus Israel lakukan di bawah lindungan Amerika. 

"Kejahatan baru dalam catatan kejahatan Zionis yang terus berlanjut mengingat diamnya komunitas internasional, dukungan komprehensif AS terhadap entitas ini," kata dia.

Kemudian, Biro Politik gerakan Houthi di Yaman mengutuk keras pembantaian genosida brutal yang dilakukan oleh pendudukan di  kanp Mawasi, di Khan Younis dan di area sholat di kamp pengungsi al-Shati di barat Gaza.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya