Ilustrasi/Net

Politik

Prestasi Jokowi Dicoreng Skandal Beras Impor Bapanas-Bulog

MINGGU, 14 JULI 2024 | 09:46 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

rmol.id Skandal mark up impor beras Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog dipastikan mencoreng prestasi Presiden Joko Widodo yang sudah dibangun selama 9 tahun terakhir. 

Pasalnya, taksiran nilai korupsi dari skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 mencapai lebih dari Rp2,7 triliun.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto saat membeberkan fakta terbaru dari permainan skandal mark up impor beras. 

“Bahwa berdasarkan data yang kami temukan diperoleh informasi rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)untuk beras seharga 660 Dolar AS/ton cost, insurance, and freight (CIF),” kata Hari Purwanto kepada wartawan, Minggu (14/7).

Hari mengatakan, Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata 655 Dolar AS/MT CIF Indonesia. Hal ini, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024.

“Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pada Maret 2024 RI sudah mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai 371,60 juta Dolar AS,” tuturnya.

Dia menambahkan, kebohongan Bulog semakin terkuak lantaran realisasi harga dari pemenang tender lainnya jauh lebih tinggi daripada penawaran perusahaan asal Vietnam Tan Long Group yang hanya 538 Dolar AS per ton.

Tan Long Group menyebut salah satu anggotanya yakni Loc Troi berhasil memenangkan tender Bulog 100.000 ton beras lantaran mengajukan harga lebih rendah 15 Dolar AS/Ton dari yang mereka tawarkan. Harga ini jauh lebih rendah dari yang ditawarkan Tan Long group sebesar 538 Dolar AS/Ton.

Namun dalam data yang dimiliki Bulog atau joint stock realisasi harga dari pemenang tender yakni LOC TROI sebesar 604 Dolar AS/ton. Padahal berkaca klaim dari Tan Long Group maka Loc Troi seharusnya hanya mengajukan harga penawaran hanya sebesar 523 Dolar AS/ton Free on Board (FOB).

Dengan demikian, jika dihitung dari CIF Loc Troi yang ada di dalam data Bulog yakni 604 Dolar AS/ton terdapat selisih harga 46 Dolar AS/ton. Terlebih jika harga CIF milik Loc Troi dikurangi 15 Dolar AS/ton dari harga penawaran Tan Long 573 Dolar AS/ton yaitu 558 Dolar AS/ton.

“Ini selisih dari Loc Troi yang dapat order 100 ribu/Ton dikali 46/ton maka setara 4,6 juta Dolar AS," bebernya.

"Ini mark up harga Bulog dari 1 perusahaan, belum markup dari perusahaan lain yang jumlahnya 2,2 juta ton. Untungnya lebih dari Rp 2,7T. Ini Skandal Bapanas-Bulog Gate 2024," demikian Hari.rmol.id

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tarik Wisatawan Lewat Jelajah Wisata Religi di Jakarta

Minggu, 09 Maret 2025 | 15:07

Arief Poyuono Prediksi PSI Bubar 2029

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:49

Manuver Tak Biasa, Rusia Manfaatkan Jalur Pipa Gas Tua dalam Perang Ukraina

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:43

Jubir Militer Israel Daniel Hagari Gagal Naik Jabatan hingga Dipecat

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:25

Partai Buruh Bakal Gelar Aksi Lima Hari di Pabrik Sritex

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:20

Bertepatan Ramadan, Tom Lembong: Rabu Abu Tahun Ini Ekstra Spesial

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:08

Menteri KP dan Gubernur Jakarta Sambut Sekjen Partai Komunis Vietnam

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:04

Ceramah di Masjid ITB, Anies Ajak Generasi Muda Tetap Kritis

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:58

Masyarakat Pesisir Rugi Besar Akibat Kasus Pagar Laut

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:40

Kerry Riza Jadi Tumbal Riza Chalid

Minggu, 09 Maret 2025 | 12:58

Selengkapnya