Berita

Sebuah kapal angkatan laut Tiongkok terlihat di Laut China Selatan pada 4 Oktober 2023./Reuters

Dunia

Tiongkok dan Filipina Ribut Soal Terumbu Karang Second Thomas Shoal

JUMAT, 12 JULI 2024 | 02:50 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Manila menolak tuduhan Tiongkok yang menyatakan bahwa kapal perang Filipina merusak ekosistem terumbu karang di Second Thomas Shoal. Sebaliknya, Manila mengatakan, pihak Beijing lah yang melalukan pengrusakan.

Satuan tugas Filipina di Laut China Selatan dalam sebuah pernyataan menyerukan perlu dilakukan penilaian ilmiah kelautan pihak ketiga yang independen mengenai penyebab kerusakan terumbu karang di perairan yang disengketakan.

“Tiongkok lah yang diketahui telah menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada karang. Tiongkoklah yang telah menyebabkan kerusakan yang tak terhingga terhadap lingkungan maritim dan membahayakan habitat alami serta penghidupan ribuan nelayan Filipina,” kata satuan tugas tersebut seperti diberitakan The Straits Times.

Pada tanggal 8 Juli, Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok mengatakan dalam sebuah laporan bahwa kapal perang Filipina telah lama “terdampar secara ilegal” di sekitar Second Thomas Shoal dekat apa yang mereka sebut Kepulauan Nansha. “Ini telah sangat merusak keanekaragaman, stabilitas, dan keberlanjutan pulau-pulau tersebut. ekosistem terumbu karang,” ujar Beijing.

Filipina dan Beijing terlibat dalam konfrontasi di Second Thomas Shoal di mana Manila memiliki kapal perang yang sudah berkarat, BRP Sierra Madre, yang didamparkan pada tahun 1999 untuk memperkuat klaim maritimnya. Sebuah kru kecil ditempatkan di sana.

Tiongkok kemudian melakukan pengerukan pasir dan karang untuk membangun pulau-pulau buatan di Laut China Selatan, yang menurut Tiongkok merupakan kegiatan konstruksi normal di wilayahnya, namun menurut negara lain bertujuan untuk menegakkan klaimnya atas jalur perairan tersebut.

Laporan Pusat Studi Strategis dan Internasional pada tahun 2023 menemukan aktivitas konstruksi Tiongkok mengubur lebih dari 1.861 hektar terumbu karang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya