Berita

Anggota DPD RI Dailami Firdaus/Ist

Nusantara

Dailami Kecam Aksi Tawuran: Jakarta Terkesan Tak Aman

JUMAT, 12 JULI 2024 | 19:17 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Aksi tawuran yang kerap pecah di sejumlah wilayah di Jakarta mengundang keprihatinan Anggota DPD RI Dailami Firdaus.

Untuk menimbulkan efek jera, Dailami mendukung Langkah Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mencabut program KJP Plus kepada para penerima yang terlibat aksi tawuran. Apalagi pencabutan itu sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta. 

"Harus ada pembinaan yang baik dan sanksi untuk memberikan efek jera," kata Dailami dalam keterangannya, Jumat (12/7).

Dailami mengatakan, selain antarpelajar, tawuran yang melibatkan warga juga masih terjadi. Untuk itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk lebih dapat melakukan upaya preventif.

"Jakarta segera bertransformasi menjadi Kota Global. Bahkan, dalam perayaan HUT ke-497 mengusung tema Jakarta Kota Global Berjuta Pesona. Tawuran ini tentu bukan Pesona Jakarta, jadi jangan sampai terjadi lagi," kata Senator asal DKI Jakarta ini.

Dailami menjelaskan, deteksi dini dan cegah dini harus bisa dioptimalkan dengan melibatkan pengurus RT/RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), kepolisian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kalau ada kerumunan pelajar atau massa yang diidentifikasi akan melakukan tawuran harus cepat dibubarkan," kata Dailami.

Menurutnya, berdasarkan pemberitaan di media, ada aksi tawuran di sejumlah wilayah tertentu yang menjadi pengalihan perhatian terhadap adanya transaksi narkoba.

"Jangan sampai kita kecolongan dan generasi muda di Jakarta melakukan tindakan negatif," kata Dailami.

Ia menambahkan, Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi harus memberikan kesana positif terhadap situasi keamanan agar banyak investor tertarik.

"Jangan sampai maraknya aksi tawuran mengesankan Jakarta dalam suasana tidak aman dan tidak kondusif," demikian Dailami.






Populer

Mahfud MD: Jangan Lempar Batu ke Unair, Tapi Sembunyi Tangan

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:21

Krakatau Steel Terancam Kolaps, Erick Thohir Dituntut Tanggung Jawab

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:56

Otoriter Dilarang Pimpin Perguruan Tinggi

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:05

KPK Perlu Selidiki Program KKP Ekspor BBL Berkedok Budidaya

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:28

Pejabat PLN Resmi Ditahan KPK

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:23

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

Bey Machmudin: HR Nuriana Sosok yang Disiplin dan Merakyat

Kamis, 11 Juli 2024 | 14:51

UPDATE

2.959 Personel TNI-Polri Amankan AFF U-19 di Surabaya

Rabu, 17 Juli 2024 | 08:00

Kuasai Sprindik, KPK Anggap Polisi dan Jaksa Kompetitor

Rabu, 17 Juli 2024 | 07:46

Politik Uang Masih Jadi Momok, Bawaslu Terbuka 24 Jam

Rabu, 17 Juli 2024 | 07:42

Seluruh Kader PPP Wajib Menangkan Khofifah-Emil

Rabu, 17 Juli 2024 | 07:01

Matinya Warung Tetangga dan Solusinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 06:45

Arutmin Gelar Operasi Katarak Gratis di Lingkar Tambang

Rabu, 17 Juli 2024 | 06:29

Berikut Manfaat Ikut PMR Bagi Siswa

Rabu, 17 Juli 2024 | 06:15

Jungle Survival

Rabu, 17 Juli 2024 | 05:50

Puluhan Petani Pati Geruduk Kantor BPN Jateng

Rabu, 17 Juli 2024 | 05:25

Insiden Trump Bikin Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar Lebih

Rabu, 17 Juli 2024 | 04:50

Selengkapnya