Berita

Prabowo Subianto saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Tanggap Darurat Gaza di Amman, Yordania, Selasa (11/6/2024)/Repro

Publika

Kebangkitan Sosialisme Eropa dan Sosialisme Prabowo Subianto

RABU, 10 JULI 2024 | 12:23 WIB | OLEH: DR. SYAHGANDA NAINGGOLAN

KEMENANGAN kaum sosialis di Inggris dan Prancis beberapa hari lalu telah mencengangkan dunia. Olaf Scholz, Kanselir Jerman dari Partai Sosialis, dilaporkan Le Monde, Selasa (9/7/24), dalam "French Election: European Leaders relieved far right lost, concern by political uncertainty", sangat senang dan lega. Jika partai ekstrem kanan pimpinan Marine Le Pen menang, Jerman akan kesulitan bekerja sama, katanya.

Dengan Jerman, Inggris dan Prancis didominasi oleh politik kiri, maka eropa kemungkinan segera berubah ke arah perdamaian dunia, kemakmuran kaum buruh dan persahabatan dengan negara-negara miskin, seperti Indonesia.
 

Perdana Menteri Inggris dalam kepemimpinan buruh, di bawah Sir Keir Starmer yang baru dilantik 4 hari lalu menegaskan bahwa masa-masa kaum oligarki mempertontonkan sirkus telah berakhir.

Negara akan berperan besar mengurus rakyatnya. Inggris akan melakukan pembenahan sektor kesehatan agar melayani rakyat, mencabut "Rwanda Policy" yang anti imigran, merelaksasi kembali hubungan dengan Uni Eropa, membangun 1,5 juta rumah rakyat bawah, memperbaiki upah buruh dan mendorong Palestina merdeka.

Berbagai langkah pemerintahan Partai Buruh ini akan memutar sejarah selama 14 tahun Inggris yang tidak pro rakyat kecil.
 
Di Prancis, dengan kemenangan aliansi partai kiri (the New Popular Front), meskipun tidak kemenangan mutlak, telah memberi keyakinan bahwa orientasi pembangunan mereka ke depan akan berubah. Kemenangan di Prancis, - tidak seperti di kita, merupakan hasil pemilu tidak curang- sehingga aspirasi rakyat dihormati.

Tuntutan kaum sosialis seperti menaikkan upah minimum 1400 Euro, umur pensiun tidak terlalu tua, mendukung kemerdekaan Palestina, dan pro lingkungan hidup harus menjadi pandangan mainstream rakyat Prancis. Apalagi jika Perdana Menteri hasil pemilu diperoleh kelompok sosialis dalam koalisi dengan partai tengah (Macron) terjadi.
 
Dengan kemenangan kaum sosialis di Inggris, Prancis dan Jerman, meski anomali di pemilu Parlemen Uni Eropa, maka dapat dipastikan orientasi 1/3 kekuatan dunia ke depan akan bersifat sosialis. Jika Amerika dimenangkan Partai Demokrat nantinya, tentu jika termasuk RRC bersama-sama, maka dunia praktis dipengaruhi pikiran sosialis.

Apa artinya? Artinya adalah tatanan dunia baru dikendalikan manusia-manusia pro kemanusiaan dan keadilan, bukan cukong-cukong rakus global.
 
Lalu bagaimana Prabowo seharusnya menyikapi ini?
 
Prabowo sebagai anak pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI) -semoga hak paten singkatan PSI kelak dikembalikan pada Prabowo, bukan Kaesang, tentunya harus melihat ini sebagai sebuah "kemenangan" bagi dirinya sendiri.

Pertama, pernyataan Prabowo di hadapan Kadin beberapa waktu lalu bahwa Prabowo anti kapitalisme dan neoliberalisme, sebagai sebuah pandangan yang tidak salah. Konsep anti kapitalisme dan neoliberalisme itu akan segera mainstream dengan berubahnya situasi politik Inggris dan Prancis ke depan (bersama Jerman).
 
Kedua, cita-cita Prabowo memperbesar peran "Social Policy", seperti program makan siang gratis, yang dituduh kaum neoliberalisme kita sebagai pengganggu stabilitas fiskal akan segera terbantahkan.

Tren berbagai negara-negara dunia nantinya justru akan memperkuat "Social Policy". Selama 10 tahun belakangan ini pengurangan tingkat kemiskinan kita tidak sampai setengah keberhasilan SBY, utang diperbesar untuk kepentingan cukong-cukong dan kebijakan PSN hanya untuk memperkaya orang kaya.
 
Kebijakan SBY dahulu yang Pro Growth, Pro Job dan Pro Poor, yang setengah sosialis, dapat menjadi lebih sosialistik lagi ditangan Prabowo. Melalui jaringan sosialis global, Prabowo dapat mengakses pembiayaan pembangunan untuk kepentingan rakyat.

Pertumbuhan ekonomi yang pro orang kaya dapat dihentikan dan diubah menjadi pro orang miskin dan pro penciptaan lapangan kerja.
 
Ketiga, Prabowo bisa ikut atau memulai inisiatif front sosialis internasional untuk Palestina merdeka. Beberapa kali Prabowo secara terbuka di forum internasional menyatakan mendukung Palestina merdeka.

Dengan Inggris dan Prancis yang punya hak veto di DK-PBB, sekarang pro Palestina merdeka, tentu memudahkan Prabowo membangun gerakan internasional.
 
Prabowo juga tidak perlu lagi ragu menyingkirkan antek-antek Zionis yang bersarang di negara ini. Termasuk mengurangi impor produk-produk Israel di berbagai bidang sebagai bagian gerakan Pro Palestina.

Tren dunia yang pro rakyat dan kemanusiaan sudah diambang mata. Hal ini terjadi dengan kemenangan kaum sosialis di Inggris dan Prancis. Indonesia dalam kepemimpinan Prabowo yang sosialis dan Pro Palestina tentu harus bergerak cepat.

Kesempatan Indonesia bangkit menjadi negara besar terletak ditangan Prabowo yang paham membangun front sosialis dunia.
 
Seandainya Prabowo gagal memanfaatkan momentumnya, maka kapitalisme dunia, serta agen-agennya dii sini, akan terus menghancurkan rakyat kita.

Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle

Populer

Mahfud MD: Jangan Lempar Batu ke Unair, Tapi Sembunyi Tangan

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:21

Krakatau Steel Terancam Kolaps, Erick Thohir Dituntut Tanggung Jawab

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:56

Otoriter Dilarang Pimpin Perguruan Tinggi

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:05

KPK Perlu Selidiki Program KKP Ekspor BBL Berkedok Budidaya

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:28

Pejabat PLN Resmi Ditahan KPK

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:23

Bey Machmudin: HR Nuriana Sosok yang Disiplin dan Merakyat

Kamis, 11 Juli 2024 | 14:51

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

UPDATE

Ajudan Wakapolres Sorong Ditemukan Tewas di Rumah Dinas, Ini Kronologisnya

Selasa, 16 Juli 2024 | 22:00

Pakar: Perubahan Nomenklatur Wantimpres Menjadi DPA Kebutuhan Ketatanegaraan

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:50

Pakai Batik Warna Kuning, Ketum Golkar Hadiri Deklarasi Soksi

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:42

Menhub Dorong Optimalisasi Inaportnet untuk Peningkatan Layanan Logistik

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:35

Kritik Pencabutan IUP oleh BKPM, Deolipa: Pemerintah Jangan Zalim

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:33

Natalius Pigai Soroti Keberhasilan NYT Identifikasi 46 Anak Ukraina yang Diculik Rusia

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:28

PDI Perjuangan Masih Godok Bacalon Untuk Pilkada Deli Serdang 2024

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:27

Ketum PBNU Bongkar Obrolan Lima Nahdliyin dengan Presiden Israel

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:10

Lebih dari 2.000 Mobil Listrik Terjual pada Juni 2024, Ini Merek Paling Laku

Selasa, 16 Juli 2024 | 21:08

Sofyan Tan: 60 Persen Kunjungan Wisatawan Mancanegara Karena Budaya Indonesia

Selasa, 16 Juli 2024 | 20:54

Selengkapnya