Berita

Warga Jepang menggunakan payung untuk menghindari panas menyengat di jalanan Tokyo/Net

Dunia

Gelombang Panas di Jepang Bunuh Enam Orang

RABU, 10 JULI 2024 | 10:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Enam orang meninggal dunia di Tokyo, Jepang akibat penyakit yang berkaitan dengan gelombang panas yang terjadi di tengah musim hujan.  

Mengutip AFP pada Rabu (10/7), suhu di Tokyo dan Wakayama mencapai rekor tertinggi yakni 40 derajat celcius.

Dikatakan bahwa tiga kematian terkait dengan serangan panas dilaporkan pada hari Sabtu (6/7) dan tiga kematian lainnya pada Minggu (7/7).


"Panas ekstrem di tengah musim hujan di Jepang agak jarang terjadi, sebagian disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang kuat di Pasifik Selatan," ungkap seorang pejabat badan cuaca Jepang.

Beberapa hari terakhir ini pihak berwenang mengeluarkan peringatan sengatan panas di sebagian besar negara, mendesak warga untuk menghindari berolahraga di luar ruangan dan menggunakan AC.

Warga Tokyo bernama  Sumiko Yamamoto, 75 tahun mengaku cuaca panas semakin menjadi-jadi sejak tahun lalu.

“Tanpa AC menyala, saya merasa sulit untuk bertahan hidup,” ujarnya.

“Melalui nasihat yang diberikan di TV, saya berusaha untuk tetap terhidrasi sebanyak mungkin. Karena saya sudah tua, saya berhati-hati agar tidak pingsan,” kata dia lagi.

Lansia, bayi dan mereka yang tinggal sendirian atau yang tidak mampu membeli AC merupakan kelompok yang rentan terkena serangan panas.

Asosiasi Pengobatan Serius Jepang memperingatkan peningkatan angka kematian akibat panas secara nasional meningkat dari hanya beberapa ratus per tahun pada dua dekade lalu menjadi sekitar 1.500 pada tahun 2022.

"Banyaknya jumlah korban jiwa menunjukkan bahwa sengatan panas kini menimbulkan bahaya yang setara dengan bencana alam besar," ungkap asosiasi tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya