Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Euro Anjlok Usai Putaran Kedua Pemilu Parlemen Prancis

SENIN, 08 JULI 2024 | 10:50 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Mata uang Euro terpantau anjlok 0,2 persen ke level 1,08 Dolar AS pada Minggu (7/7) setelah pengumuman hasil tidak resmi pemilu parlemen Prancis.

Seperti dikutip Reuters, Senin (8/7) parlemen diprediksi akan mengalami kebuntuan setelah lembaga survei menunjukkan aliansi partai sayap kiri New Popular Front menunjukkan performa yang sangat kuat.

Partai tersebut diproyeksi unggul tipis dibanding Partai Renaisans berhaluan sentris yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron dan Partai Barisan Nasional berideologi kanan esktrem yang dipimpin Marine Le Pen.


“Sepertinya kubu anti-kanan ekstrem mendapat banyak dukungan,” kata kepala analisis FX di Monex Europe, Simon Harvey.

Menurut sejumlah analis, pasar kemungkinan lega Partai Barisan Nasional gagal memenangi pemilu parlemen setelah unggul dalam putaran pertama.  

Namun, banyak investor khawatir dominasi sayap kiri di parlemen akan menjegal reformasi pro-pasar di masa depan yang sebelumnya telah didorong Macron.

“Program ekonomi kelompok sayap kiri dalam banyak hal jauh lebih bermasalah dibandingkan program ekonomi kelompok sayap kanan, dan meskipun kelompok sayap kiri tidak bisa menguasai parlemen tanpa berkoalisi, prospek keuangan publik Perancis akan semakin memburuk dengan hasil ini,” kata kepala analis pasar di Nordea, Jan von Gerich.

Adapun perkiraan lembaga survei menunjukkan New Popular Front meraup antara 172-210 kursi. Partai Renaisans menempati posisi kedua dengan sekitar 150-175 kursi, sementara Partai Barisan Nasional berada di kisaran 113-155 kursi.

Sebagai informasi, sebanyak 577 kursi parlemen di perebutkan dalam pemilu Prancis kali ini. Partai politik atau koalisi setidaknya membutuhkan 289 kursi untuk mengamankan posisi mayoritas.

Prancis sendiri saat ini tengah menghadapi berbagai masalah ekonomi. Tingkat utang pemerintahnya mencapai 110,6 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2023.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya