Berita

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)/Net

Bisnis

Krakatau Steel Terus Merugi, Apa Kata Erick Thohir?

SABTU, 06 JULI 2024 | 11:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kinerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih terpuruk. Emiten baja itu terus terbebani utang karena pendapatan Perseroan yang anjlok.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal I-2024, pendapatan KRAS merosot 66,4 persen menjadi 231,79 juta Dolar AS atau setara Rp3,79 triliun.

Rugi periode berjalan alias rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga membengkak hampir 60 persen menjadi Rp462,58 miliar, dari sebelumnya 18,27 juta Dolar AS pada tiga bulan pertama tahun lalu.


Pemerintah telah mengupayakan restrukturisasi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN ), Erick Thohir mengatakan, restrukturisasi Krakatau Steel bahkan sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Penyelamatan keuangan KRAS, menurut Erick, melalui skema restrukturisasi awal berhasil.

"Ya sama, kita kan sudah berhasil melakukan restrukturisasi, cuman apakah dalam perjalanannya ada situasi yang kurang baik ya silahkan tanya Direksi-nya, ada Direksi-nya. Restrukturisasi awal berhasil lho," ujar Erick di Jakarta, dikutip Sabtu (6/7).

Sepanjang 2023, KRAS mencatatkan rugi bersih sebesar 130,21 juta Dolar AS, padahal setahun sebelumnya emiten BUMN ini masih bisa meraup laba bersih senilai 19,47 juta Dolar AS.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI) total pendapatan
KRAS untuk Tahun Buku 2023 hanya senilai 1,45 miliar Dolar AS atau anjlok 35,27 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang mencapai 2,24 miliar Dolar AS.

Dari sisi utang, per Maret 2024, KRAS membukukan liabilitas sebesar 2,33 miliar Dolar AS, di mana terdapat pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar 1,36 miliar Dolar AS atau setara Rp21,5 triliun.

Adapun total ekuitas per akhir Maret tahun ini ada di posisi 459,73 juta Dolar AS. KRAS pada 2023 bahkan pernah diancam suspensi oleh BEI.

Manajemen KRAS menjelaskan bahwa pasar baja internasional masih mengalami pelemahan karena beberapa hal, antara lain; konflik negara pemasok bahan baku Rusia-Ukraina, adanya inflasi di beberapa negara, naiknya biaya produksi karena tingginya suku bunga, dan ada gangguan pasokan energi yang terjadi di beberapa negara.

Penurunan permintaan pasar baja dalam negeri juga menjadi pendorong lemahnya kinerja KRS.

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, penurunan kinerja KRAS sejalan dengan permintaan baja domestik pada kuartal III-2023 yang mengalami koreksi 14 persen. Hal ini menekan harga jual komposit KRAS sebesar 17 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Kemudian dari sisi perusahaan sendiri, terdapat keterbatasan pasokan produksi baja akibat insiden di pabrik HSM#1, hal ini juga memberikan dampak terhadap volume penjualan yang turun 24 persen menjadi 1,2 juta ton. Dari hal tersebut membuat kinerja perusahaan mengalami penurunan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya