Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Masyarakat di Berbagai Daerah Semakin Banyak yang Bayar Pakai QRIS

SABTU, 06 JULI 2024 | 08:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Semakin banyak masyarakat yang melakukan transaksi pembayaran melalui pembayaran digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah pengguna metode pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah itu telah mencapai 233.101 orang per 31 Mei 2024.

Kepala KPw BI Sultra Doni Septadijaya mengatakan, total pengguna QRIS di Provinsi Sultra terus tumbuh. Periode Maret 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 102,93 persen dibanding jumlah pengguna QRIS di periode yang sama tahun 2023.

"Data Mei 2023 itu hanya tercatat 114.866 pengguna saja," katanya.

Dia menyebutkan bahwa untuk tambahan pengguna baru QRIS pada Mei 2024 tercatat sebanyak 3.911 orang. Secara akumulatif mengalami pertumbuhan pengguna QRIS di Provinsi Sultra sebanyak 26.100 pengguna.

Doni juga menjelaskan bahwa untuk volume transaksi menggunakan metode pembayaran digital di Bumi Anoa periode Mei 2024 juga mengalami peningkatan.

"Sampai dengan Maret 2024 ini, tercatat jumlah transaksi menggunakan QRIS sebanyak 3,9 juta atau 3.911.339 kali transaksi," sebutnya.

Di Jakarta, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Hardi K Atmaja mengatakan, per April 2024 pengguna QRIS di DKI Jakarta mencapai 118.328 juta dan volumenya sudah mencapai 462,55 juta.

Menurutnya, sebagian besar milenial mengandalkan pembayaran QRIS. Sehingga ia optimis angka itu akan terus tumbuh.

Penggunaan QRIS juga bertumbuh pada sektor-sektor administrasi, pemerintahan, informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, kegiatan sosial, jasa pendidikan, serta transportasi.

Di Jawa Tengah (Jateng), Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pengguna QRIS di Jateng menjadi terbanyak keempat di Indonesia, yakni sebanyak 5,59 juta pengguna QRIS (per April), dengan pertumbuhan 75,04 persen.

Menurut Rahmat, secara volume transaksi QRIS di Jateng menjadi terbanyak keenam di seluruh Indonesia, yaitu sebanyak 12,34 juta kali transaksi dengan merchant QRIS terbanyak keempat di seluruh Indonesia yakni 3,13 juta dengan pertumbuhan sebesar 24 persen.

“Merchant QRIS didominasi UMKM, sebesar 98,03 persen. Dan tentunya kalau merchant terbanyak ada di Kota Semarang, yaitu 18,9 persen kemudian diikuti Kota Solo 12 persen dan Kabupaten Banyumas 6,8 persen. Volume transaksi QRIS di Semarang itu 30 persen, Solo 11 persen dan Banyumas 6,8 persen,” kata Rahmat.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers 22 Mei 2024 mengatakan, nominal transaksi QRIS tumbuh 194,06 persen (YoY), dengan jumlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya