Berita

Presiden Jokowi/Net

Bisnis

Warisan Utang Jokowi Capai Rp8.353 T, INDEF: Negara Bisa Stroke

KAMIS, 04 JULI 2024 | 14:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Jelang berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pemerintah tercatat telah meninggalkan warisan utang hingga Rp8.353 triliun per Mei 2024 ini.

Bahkan pemerintah juga memiliki utang jatuh tempo mencapai Rp3.749 triliun untuk periode 2025-2029 mendatang, atau di era pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menanggapi warisan utang yang menggunung itu, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai negara bisa mengalami ‘stroke’, jika nilai utang tersebut tidak diimbangi dengan kapasitas fiskal atau penerimaan negara.


"Jadi memang kita itu punya warisan utang yang luar biasa. Sampai dengan Mei 2024 itu kita punya hutang Rp8300-an triliun, kemudian jatuh tempo pada 2025 sampai 2029 itu sekitar Rp3749 triliun. Sementara tahun depan itu Rp800 triliun dulu," kata Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti dalam Diskusi Publik Warisan Utang Jokowi secara daring pada Kamis (4/7).

"Kalau itu tidak diimbangi dengan kapasitas penerimaan negara yang makin meningkat, maka saya tidak terbayang; Apakah negara ini akan mengalami stroke yang ketiga? semoga tidak," sambungnya.

Eshter mengatakan pemerintah perlu waspada dan mengelola keuangan dengan baik, apalagi pemerintahan selanjutnya memiliki berbagai program, seperti makan siang gratis, hingga pembangunan ibu kota baru IKN yang bernilai besar dan fantastis.

"Kita hitung saja, misal program IKN Rp466 triliun, dianggarkan dari APBN. Kedua, program makan siang gratis dianggarkan Rp466 triliun juga, sama dengan program IKN dengan tahun pertama itu sudah Rp71 triliun ditetapkan. Maka suka tidak suka, ya pemerintah ke depan ini harus men-generate income lebih untuk memperluas kapasitas fiskal," lanjut Eshter.

Selain itu, pemerintah kata Eshter juga perlu melakukan efisiensi dan memilih program prioritas pemerintahan di masa mendatang yang multiplayer effect atau memiliki dampak jangka panjang.

"Paling tidak pemerintah perlu memilih program yang memang benar-benar multiplayer effect, yang luas dan dampak jangka panjangnya ada. Seperti apa? penguatan sumber daya manusia, kualitas sumber daya manusia ditingkatkan, penguatan modal, dan transfer teknologi," tuturnya.

Menurut direktur eksekutif Indef itu, hal tersebut merupakan langkah-langkah utama yang sudah dilakukan oleh negara-negara maju dalam menumbuhkan perekonomian negara.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya